Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang serta masyarakat diminta untuk tetap siaga terhadap ancaman bencana banjir yang sempat merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
DARA | SUBANG – Hal tersebut disampaikan Bupati Subang, Ruhimat saat rapat koordinasi (rakor) pembahasan pascabanjir dan penanggulangan bencana banjir bersama seluruh OPD di ruang rapat Bupati Komplek Perkantoran Pemkab Subang, Jumat (28/2/2020).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, ada 12 Kecamatan yang terdampak banjir. Namun, saat ini kondisinya sudah mulai surut. Kendati demikian, status siaga darurat bencana banjir masih diberlakukan mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi.
“Semua OPD harus tetap siaga dan waspada meski saat ini banjir mulai surut. Karena yang utama juga bukan saat banjir terjadi, tapi penanganan pascabanjir. Segala kemungkinan atau ancaman banjir, harus diantisipasi,” imbau Ruhimat saat ditemui usai rakor.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengintruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mendata 17 bendungan yang jebol dan secepatnya melakukan perbaikan.
“Normalisasi sungai harus dilakukan agar bencana banjir tidak terjadi lagi. Terkait Bantuan Gubernur Jawa Barat (untuk warga terdampak banjir) akan disalurkan,” katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang, Hidayat mengatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten Subang, selain merendam pemukiman warga juga merendam sebagian sawah. Selain karena intensitas hujan yang tinggi, adanya tanggul jebol diduga menjadi penyebab banjir.
“Dari 12 kecamatan yang terdampak banjir, paling parah adalah daerah Pamanukan, tepatnya Pamanukan Kota. Status siaga darurat bencana banjir masih diberlakukan sampai saat ini,” kata Hidayat.***
Editor: Muhammad Zein