Kasus pasien positif di Jawa Barat melonjak. Bahkan, menyalip posisi Jawa Timur. Emil pun minta maaf. “Kami mohon maaf atas kejadian ini, sehingga menjadi sumber lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa. Oleh sebab itu, pengetesan di lingkungan sekitar wajib dilakukan, bukan pilihan dan tidak boleh nolak,” kata Emil.
DARA | BANDUNG – Menurut Emil, dalam konferensi pers di Gedung Negara Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat 10 Juli 2020, berita awal jumlah yang terkonfirmasi hanya 200 orang. Pada Kamis 9 Juli 2020, Gugus Tugas Nasional mengumumkan ada 926 kasus di Jabar. Berita berikutnya, kasus di Secapa AD mencapai 1.200-an
“Kalau saya lihat di data, dari 962 kasus di Secapa AD sebanyak 910 orang, dan 50 lagi kasus dengan pola normal, sehingga kasus di Jabar dalam setiap harinya fluktatif, sekitar 40, 50, atau 60 kasus. Bahkan isu data 2.000 orang, saya belum mendengarnya,” kata Emil seperti dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Jumat (20/5/2020).
Emil juga mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, mereka akan melakukan isolasi mandiri yang penanganannya dikelola oleh TNI. Jadi, GTTP Jabar bersama Kota Bandung hanya mengerjakan penelusuran yang di luar kompleks Secapa AD.
Selain itu kata Emil sudah melaporkan ke Panglima TNI dan Gugus Tugas Nasional dan sudah disepakati akan melakukan tes Covid-19 di puluhan sekolah pendidikan militer. Ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa penyebaran kasus ini tidak terulang lagi.
Emil meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan kasus Secapa AD ini, sebab kalau kejadiannya di satu titik, apalagi itu di tempat militer, tentunya dalam proses karantinannya akan lebih disiplin. Apalagi mayoritas dari mereka yang terpapar adalah orang tanpa gejala (OTG) dan hanya 17 orang yang dirawat, di Dustira Cimahi dan di RSPAD Jakarta.***
Editor: denkur