DARA | CIANJUR – Pasokan komoditas bawang putih di Pasar Induk Pasirhayam, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tersendat. Kondisi itu menyebabkan harga dipasaran melonjak.
Seorang pedagang komoditas bawang putih di Pasar Induk Pasirhayam, Alif (33) mengatakan, pasokan bawang putih mengalami ketersendatan sejak tiga hari terakhir.
“Sudah tiga hari terakhir ini, kami kesulitan mendapatkan pasokan bawang putih. Karena, stok barang split berdampak pada harga yang melonjak,” kata Alif kepada wartawan saat ditemui di Pasar Induk Pasirhayam, Jumat (7/2/2020).
Sebelumnya, kata Alif, harga bawang putih di pasaran berkisar Rp 25 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 55 ribu per kilogram. “Lonjakan harganya sampai Rp 30 ribu per kilogram. Sebelumnya pasokan stok barang berkisar 20 kilogram, sekarang hanya 10 kilogram saja,” jelasnya.
Dirinhya menyebutkan, untuk harga dari pemasok mencapai Rp 960 ribu per karung dengan berat 20 kilogram. Padahal sebelumnya Rp 450 ribu per karung dengan berat yang sama.
Sementara itu, pedagang bawang putih lainya, Eman Sulaeman (37) mengatakan, minimnya pasokan bawang putih impor asal Tiongkok tersebut disebabkan adanya pemberhentian impor sementara karena adanya virus corona.
Akibat tingginya harga bawang putih, mempengaruhi daya beli masyarakat yang berkurang. Saat ini stok sebanyak 10 kilogram bisa dijual selama tiga hari, sedangkan sebelumnya stok mencapai 20 kilogram dapat dijual dalam waktu dua hingga tiga hari.
“Hingga saat ini kalau merugi tidak, hanya saja daya beli masyarakat berkurang. Saya berharap stok bawang putih segera kembali normal, agar harganya pun bisa kembali stabil,” harapnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Muhammad Zein