Banyak sekali jenis hantu di Indonesia ini mulai dari pocong, kuntilanak, tuyul, buta ijo, genderuwo dan lain-lain. Masing-masing hantu memiliki latar belakang dan cerita yang berbeda-beda, termasuk asal-usulnya.
DARA – Kali ini kita akan membahas asal-usul munculnya hantu Kuntilanak di Indonesia, salah satu jenia hantu yang selalu menampakan diri sebagai sosok perempuan berambut panjang dan memakai daster putih.
Dilansir dari Chanel Youtube Daftar Populer, ketawa kuntilanak yang cekikan sudah muncul sejak tahun 1600-an. Kala itu pendiri Kesultanan Pontianak Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, menyusuri sungai kapuas untuk mencari kediaman baru.
Sepanjang perjalanan dia terus diteror hantu Pontianak, meriam pun ditembakkan untuk mengusir hantu tersebut, sekaligus menandai wilayah kesultanan di mana meriam itu jatuh. Inilah yang menjadi asal muasal penamaan Kota Pontianak.
Pontianak yang dipercaya berasal dari singkatan perempuan mati beranak, adalah cerita awal sosok hantu perempuan, yang katanya mati bunuh diri dalam kondisi hamil.
Seorang perempuan bernama kasih merantau ke kota dan pulang dalam keadaan hamil tanpa suami, lalu ia tidak diterima keluarga dan penduduk kampung tersebut.
Iapun memilih bunuh diri dan bayinya sejak itu, ia meneror dan mencari anak lain pengganti bayinya itu. kisah pilu kuntilanak ini pun terus bergulir dan pernah dimunculkan kembali di film Mangkujiwo, sebuah kisah dari sudut pandang berbeda dan berfokus pada kelahiran awal kuntilanak.
Versi film tersebut menceritakan seorang perempuan, yang menjadi korban dari ambisi kekuasaan dan hamil, difitnah lalu dipasung terus disiksa hingga berubah menjadi hantu.
Lalu pada versi orang melayu, sosok kuntilanak digambarkan sebagai hantu perempuan dengan punggung yang berlubang, namun di kepercayaan orang Sunda yang berlubang punggung itu adalah sundel bolong, berasal dari kata sundal atau wanita jalang dan bolong atau berlubang.
Artikel ini sebelumnya sudah ditayangkan tintaputih.net dengan judul: Beberapa Versi Asal Usul Hantu Kuntilanak.
Editor: denkur