Perdebatan soal calon presiden sudah ramai di media sosial alias medsos. Intensitasnya makin meningkat.
DARA | Kondisi itu berdasarkan pemantauan patroli siber yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
“Memang kita dari patroli siber sudah mengidentifikasi ada peningkatan daripada ya artinya komen-komen yang pro dan kontra,” ujar Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Reinhard Hutagaol kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).
Polri, lanjut Kombes Reinhard, tidak bisa bertindak lebih jauh seperti pemblokiran konten provokatif, karena bukan ranah kewenangan.Namun, akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Jadi kita tidak bekerja sendiri, terutama dengan Kominfo yang memang punya otoritas untuk memblokir konten,” ujar Kombes Reinhard seperti dikutip dari PMJNews, Senin (6/2/2023).
Polri juga sedang mencari cara untuk melakukan pencegahan terjadinya politik identitas.
Polri perlu berhati-hati karena apabila langsung bertindak dapat dituduh perihal kebebasan berpendapat.
“Kita tetap harus berhati-hati dalam masalah ini, kalau kita terlalu straight juga kita akan dituduh mengekang kebebasan berpendapat. Jadi kita cari yang alternatif juga dalam hal ini,” tandasnya.
Editor: denkur