Dunia menghadapi darurat pangan secara global. Itu terjadi sebagai dampak dari wabah corona yang hingga saat ini belum juga mereda.
DARA | JAKARTA – Begitu kata Sekjen PBB Antonio Guterres. Menurutnya, wabah virus Corona telah mengancam rantai pasokan pangan yang membuat orang kelaparan.
“Sistem pangan kita gagal, dan pandemi Covid-19 membuat segalanya lebih buruk. Lebih dari 820 juta orang akan kelaparan, dan sekitar 144 juta anak berusia di bawah 5 tahun akan mengalami penurunan gizi,” ujar Guterres, seperti dikutip dara.co.id dari viva.co.id, Rabu (10/6/2020).
Guterres juga mengatakan, pandemi virus Corona akan menambah angka orang miskin baru. Menurutnya, pada tahun ini, akan ada sekitar 49 juta orang miskin baru akibat krisis yang disebabkan Covid-19.
“Jumlah orang yang benar-benar kekurangan pangan atau gizi akan meningkat pesat, kecuali jika ada tindakan segera yang diambil karena semakin jelas, bahwa ada darurat pangan global yang dapat berdampak jangka panjang pada ratusan juta anak-anak dan orang dewasa,” ujarnya.
Guterres menyerukan perlindungan yang lebih intensif kepada pekerja di sektor pangan. Langkah tersebut harus diambil untuk memudahkan pengiriman bagi para produsen dan distributor agar terhindar dari setiap gangguan pada rantai pasokan pangan.
Selain itu Sekjen PBB juga mengatakan, produksi serta distribusi makanan sehat dan bergizi harus digalakkan sebagai cara untuk menghilangkan wabah kelaparan di dunia.
Sebelumnya, pada April 2020, PBB telah memperingatkan bahaya kelaparan karena pandemi Corona Covid-19. Melalui berbagai kajian ekonomi diprediksi pula pemulihan ekonomi akan makan waktu yang cukup lama akibat Corona bila dibandingkan dengan pemulihan akibat Krisis 1998.
Pasalnya, wabah Corona tak hanya memukul ekonomi namun juga kesehatan dan pangan yang menjadi kebutuhan dasar manusia itu.***
Editor: denkur