DARA | ISTAMBUL – Tim Penyelidik PBB untuk kasus pembunuhan Jamal Khashoggi tiba di Istambul Senin (28/1/2019). Namun tim tak dapat masuk di konsulat Arab Saudi. Kantor Konsulat Arab Saudi di Istambul diduga kuat sebagai lokasi kejadian pembunuhan wartawan dan kolimnis Jamal Khasoggi.
Anggota senior penyelidik PBB Agnes Callamard menyatakan akan melaksanakan misinya itu selama sepakan di Turki. Callamard mengatakan minggu lalu dia belum menerima balasan dari otoritas Saudi atas permintaannya untuk masuk ke konsulat. Tim juga ingin mengunjungi Arab Saudi sebagai bagian dari penyelidikan.
Khashoggi, kolumnis Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat, terbunuh pada 2 Oktober di konsulat Arab Saudi di Istambul Turki. Kedatangan dia ke Konsulat untuk mengurus dokumen keimigrasianya dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan rencana pernikahanya.
PBB menyebutkan anggota penyelidikan internasional atas pembunuhan Khashoggi, agen-agen intelijen AS percaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memerintahkan operasi untuk membunuh Khashoggi. Tubuhnya dipotong-potong dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Namun demikian Otoritas Arab Saudi di Riyadh membantah putra mahkota terlibat dalam pembunuhan itu.
Berkaitan dengan itu Pemerintah Saudi belum menanggapi permintaan Callamard untuk akses ke konsulat. Selama kunjungannya, pelapor khusus PBB dijadwalkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan jaksa penuntut Turki yang melakukan penyelidikan lokal atas pembunuhan tersebut.
“Investigasi Callamard penting karena bukan atas kemauan sendiri, melainkan karena misi dari PBB. Penyelidikan ini akan mendapat dukungan dari negara manapun untuk menyelidiki kasus ini secara independent,” demikian Stefanie Dekker dari Al Jazeera, melaporkan dari Istambul. “Kejahatan itu begitu mengerikan dan brutal sehingga dia memutuskan untuk memulai penyelidikan.”
Beberapa waktu lalu Saudi mengumumkan 11 nama menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Jamal Khasoggi. Namun pernyataan itu masih belum dipahami oleh sejumlah penyelidik PBB. Juru bicara jaksa penuntut umum Saudi mengatakan 11 tersangka telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan, dengan lima lainnya menghadapi hukuman mati. Langkah tersebut diapresiasi Pelapor PBB. “Saya menganggap penyelidikan ini sebagai langkah yang perlu, di antara sejumlah lainnya, menuju pengungkapan kebenaran. Namun yang penting pertanggungjawaban formal atas pembunuhan mengerikan Khashoggi harus transparan,” kata Callamard.
Karena itu lanjut dia, Penyelidik PBB akan mencari tahun sifat dan tingkat tanggung jawab negara dan individu di Saudi terkait dengan pembunuhan Khashoggi,” tambahnya. Callamard pun mengaku telah meminta bukti dari pemerintah lain, termasuk AS. Untuk lebih transparan penanganan kasus ini Turkiberharap Arab Saudi mengekstradisi mereka yang sudah dinyatakan sebagai tersangka dan diadili di Turki. Namun hingga kini Arab Saudi menolak permintaan Turki tersebut. Otoritas Turki menyatakan, akhir tahun lalu, Turki memberi tahu AS tentang temuan penyelidikan jaksa penuntut umum Turki. Temuan itu antara lain menyebutkan para pembunuh Khashoggi mendapat perintah dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.***
Bahan : Al Jazeera