PBB Selidiki Pembunuhan Wartawan Jamal Khasoggi

Senin, 28 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: AL Jazeera/Jack Taylor/Getty Image

foto: AL Jazeera/Jack Taylor/Getty Image

DARA | ISTAMBUL – Tim Penyelidik PBB untuk kasus pembunuhan Jamal Khashoggi tiba di Istambul Senin (28/1/2019). Namun tim tak dapat masuk di konsulat Arab Saudi. Kantor Konsulat Arab Saudi di Istambul diduga kuat sebagai lokasi kejadian pembunuhan wartawan dan kolimnis Jamal Khasoggi.

Anggota senior penyelidik PBB Agnes  Callamard menyatakan akan melaksanakan misinya itu selama sepakan di Turki. Callamard mengatakan minggu lalu dia belum menerima balasan dari otoritas Saudi atas permintaannya untuk masuk ke konsulat.  Tim juga ingin mengunjungi Arab Saudi sebagai bagian dari penyelidikan.

Khashoggi, kolumnis Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat, terbunuh pada 2 Oktober di konsulat Arab Saudi di Istambul Turki. Kedatangan dia ke Konsulat untuk mengurus dokumen keimigrasianya dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan rencana pernikahanya.

PBB menyebutkan anggota penyelidikan internasional atas pembunuhan Khashoggi, agen-agen intelijen AS percaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memerintahkan operasi untuk membunuh Khashoggi. Tubuhnya dipotong-potong dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Namun demikian Otoritas Arab Saudi di Riyadh membantah putra mahkota  terlibat dalam pembunuhan itu.

Berkaitan dengan itu Pemerintah Saudi belum menanggapi permintaan Callamard untuk akses ke konsulat. Selama kunjungannya, pelapor khusus PBB dijadwalkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan jaksa penuntut Turki yang melakukan penyelidikan lokal atas pembunuhan tersebut.

“Investigasi Callamard penting karena bukan atas kemauan sendiri, melainkan karena misi dari PBB. Penyelidikan ini akan mendapat dukungan dari negara manapun untuk menyelidiki kasus ini secara independent,” demikian Stefanie Dekker dari Al Jazeera, melaporkan dari Istambul. “Kejahatan itu begitu mengerikan dan brutal sehingga dia memutuskan untuk memulai penyelidikan.”

Beberapa waktu lalu Saudi mengumumkan 11 nama menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Jamal Khasoggi. Namun pernyataan itu masih belum dipahami oleh sejumlah penyelidik PBB. Juru bicara  jaksa penuntut umum Saudi mengatakan 11 tersangka telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan, dengan lima lainnya menghadapi hukuman mati. Langkah tersebut diapresiasi Pelapor PBB. “Saya menganggap penyelidikan ini sebagai langkah yang perlu, di antara sejumlah lainnya, menuju pengungkapan kebenaran. Namun yang penting  pertanggungjawaban formal atas pembunuhan mengerikan Khashoggi harus transparan,” kata Callamard.

Karena itu lanjut dia, Penyelidik PBB akan mencari tahun sifat dan tingkat tanggung jawab negara dan individu di Saudi terkait dengan pembunuhan Khashoggi,” tambahnya. Callamard pun mengaku telah meminta bukti dari pemerintah lain, termasuk AS.  Untuk lebih transparan penanganan kasus ini Turkiberharap Arab Saudi mengekstradisi mereka yang sudah dinyatakan sebagai tersangka dan diadili di Turki. Namun hingga kini Arab Saudi menolak permintaan Turki tersebut. Otoritas Turki menyatakan, akhir tahun lalu, Turki memberi tahu AS tentang temuan penyelidikan jaksa penuntut umum Turki.  Temuan itu antara lain menyebutkan para pembunuh Khashoggi mendapat perintah dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.***

Bahan : Al Jazeera

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB