DARA | CIANJUR – Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diminta memperbanyak ekspor produk mereka. Sedikitnya ada 13 sektor UMKM yang potensial dan memiliki keunggulan yang bisa bersaing di dunia bisnis.
Kepala Dinas UMKM Perdagangan Industri dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Himam Haris mengatakan, Cianjur memiliki berbagai jenis produk UMKM. Satu di antaranya produk olahan makanan yang dinilai cukup menonjol dan bisa dapat bersaing.
“Banyak olahan makanan kita yang enak-enak, bisa bersaing lah dengan jenis produk banyak daerah,” ujar Himam, di Alun-alun Cianjur dalam kegiatan Hari Jadi UMKM Nasional, Jumat (16/8/2019).
Jenis makanan olahan itu di antaranya keripik, minuman, hingga kue kering berbahan dasar tauco. Menurut Himam, rasa yang diberikan sangat terjamin dan pasar pun membuktikan itu dengan minat yang cukup tinggi.
Hal tersebut, dinilai sebagai tren positif yang menjanjikan bagi perkembangan UMKM di Cianjur. Apalagi, Himam mengatakan, UMKM lokal sedang belajar untuk naik kelas. “Dari mulai pemula, mikro, dan kecil. Belum sampai ada yang ke tingkat menengah, dan itu sudah bagus,” katanya.
Himam berharap, pemerintah dan pelaku UMKM bisa terus bersinergi dengan promosi sebulan sekali. Menurut dia, kegiatan UMKM tidak boleh berhenti.
Bahkan, pelaku UMKM tidak perlu khawatir dengan kebutuhan pembiayaan atau permodalan yang seringkali menjadi hambatan usaha mereka. “Ayo terus ajukan (bantuan permodalan), dengan sejumlah persyaratan yang terpenuhi maka akan ada bantuan atau dukungan,” ucapnya.
Setidaknya, lanjut dia, tahun ini ada lebih dari 230 UMKM yang ditargetkan bisa mendapat bantuan dari kementerian. Salah satunya dukungan izin usaha mikro kecil yang terintegrasi dengan kementerian terkait.
Hingga saat ini, diketahui Cianjur juga mulai mengembangkan ekonomi kreatif dari sektor busana muslim. Sektor tersebut dinilai potensial, karena produk asli Cianjur sekarang sudah menembus pasar Jakarta.
Sementara itu, Sekretaris Menteri Koperasi UKM RI, Rully Indrawan mengatakan, masyarakat perlu mengetahui bahwa UMKM perlu terus didukung. “Ekonomi kita itu ditopang oleh pelaku UMKM. Sebanyak 99,7 persen pelaku ekonomi kita bergerak di UMKM,” ujarnya.
Rully menyebutkan, untuk meningkatkan daya saing maka UMKM akan dikelompokkan menjadi koperasi-koperasi. Sistem tersebut, diharapkan bisa menumbuhkan UMKM dan koperasi pun memainkan peranannya untuk mendukung.
Ia berharap, kesejahteraan bisa meningkat bersinergi dengan pembangunan daerah yang juga bertumbuh. Rully menambahkan, kementerian juga terus mendorong pelaku UMKM dengan memberikan pendampingan hingga mereka siap.
“Setelah siap, modal usahanya akan dibantu. Ini jadi upaya sistematis untuk menguatkan ekonomi berbasis masyarakat,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan