Saat hujan deras, air selokan di urunan Jalan Soreang-Cipatik, tepatnya disamping Kantor Desa Parungserab Soreang Kabupaten Bandung, meluap. Itu akibat pembangunan drainasenya tidak menyeluruh.
DARA | BANDUNG – Akibat luapan air selokan tersebut, kata Mahmud, selain mengganggu lalu lintas juga membawa sampah, sehingga mengakibatkan jalan raya penuh dengan hamparan aneka sampah.
Bahkan kata seorang pengemudi motor, Iin, warga Desa Kopo, disebutkan Mahmud, pernah terjatuh akibat luapan air tersebut. Meski tidak mengalami luka-luka, Iin harus mengalami basah kuyup oleh air selokan.
“Mestinya pengerjaan pembangunan drainase itu bisa maksimal, jangan hanya setengah-setengah. Kalau sudah kejadian begini, siapa yang akan disalahkan,” katanya, di lokasi banjir, Rabu (22/1/2020).
Hal senada diungkapkan Asep, sangat menyayangkan pekerjaan pembangunan drainase di seputaran Jalan Soreang-Cipatik selain tidak rapi juga tidak full pembangunannya.
Kata Asep, percuma saja diperbaiki kalau hanya membuahkan banjir. Apa lagi kalau hujan lebat, luapan air selokan itu bisa masuk ke rumah penduduk.
“Kami berharap permasalahan ini segera ditindaklanjuti jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, sebab banjir yang ditimbulkan drainase itu sangat merugikan masyarakat,” ujarnya.
Wartawan: Fattah | Editor: denkur