DARA | BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial, berharap pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jalan Kopo, rampung Februari 2019. Targetnya, RSKIA sudah bisa beroperasi pada Juli mendatang.
“Saya ingin tahap dua ini selesai 14 Februari. Untuk tahap berikutnya mungkin kita lelang kembali,” kata Oded usai meninjau pembangunan RSKIA Jalan Kopo, Rabu (9/1/2019).
Oded berharap, setelah nanti RSKIA itu menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. “Tentu, pemerintah mempunyai tugas pelayanan publik yang maksimal. Bisa membantu kepada masyarakat lebih baik.”
Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore, mengungkapkan, hingga saat ini pembangunan RSKIA tahap II sudah mencapai 98 persen. Pembangunan tahap II di antaranya meliputi arsitektur, konstruksi, serta instalasi kelistrikan dan mekanikal.
Jaringan instalasi gas medis, menurut dia, wajib sesuai standar rumah sakit, termasuk pemasangan pendingin udara khusus antibakteri. Sedangkan untuk tahap III akan menyelesaikan beberapa bagian.
“Sampai hari ini sudah 98 persen tahap II. Masih ada pembiayaan di tahap III, seperti lantai, finishing depan, membran, dan taman,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pelaksanaan pembangunan tahap III sekitar pertengahan Februari atau Maret. “Kita terus berjalan berjalan, sehingga Juni sudah bisa selesai tinggal uji coba dalam hal IT. Target, Juli harus beroperasi.”
Segi fasilitas, menurut Taat juga, yang paling spesial dan mengocek anggaran cukup banyak yakni membangun ruangan operasi atau OK (Operatie Kamer). “Ruang yang canggih itu OK. Salah satu andalan karena tata udaranya kita pilih yang steril dan berkelas. Itu cukup mahal karena menguras 20 persen dari total anggaran.”
RSKIA akan memiliki sekitar 500 kamar. Sebanyak 25 kamar Poli, disiapkan 68 tempat tidur untuk kelas 1, 136 untuk kelas 2, 144 bagi kelas 3, serta President Suite, Junior Suite, VVIP, VIP sebanyak 30 tempat tidur. Namun, pada tahap awal jumlah yang dapat diisi sekitar 150-200 kamar.
Sedangkan segi SDM, Taat mengaku secara bertahap akan membuka rekrutmen untuk berlangsungnya pelayanan. “Proses rekrutmen SDM mulai dari dokter spesialis, bidan, dan perawat, itu akan kita kaji dulu.”***