Pembangunan Ulang SDN 3 Barusari, Yayasan Bakti Barito Gunakan Material dari Daur Ulang Plastik

Sabtu, 12 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Desa Barusari bersama pemerintah setempat mulai melakukan pembongkaran terhadap SDN 3 Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat (11/10/2024)(Foto: Istimewa)

Masyarakat Desa Barusari bersama pemerintah setempat mulai melakukan pembongkaran terhadap SDN 3 Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat (11/10/2024)(Foto: Istimewa)

Dua bangunan sekolah dasar negeri (SDN) di Kecamatan Pasirwangi, Garut rusak diguncang gempa, beberapa waktu lalu.

DARA | Dua bangunan SDN tersebut kini mulai dibangun kembali.

Dua sekolah tersebut adalah SDN 3 dan 4 Barusari.

Pembangunan sekolah yang rusak ini dimulai dengan pembongkaran SDN 3 Barusari sebagai langkah awal perbaikan yang akan dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito, Yayasan Hati Gembira Indonesia (Happy Heart Indonesia), dan Yayasan Kita Bisa.

Pada hari pertama, Jumat (11/10/2024), tampak warga bergotong royong bersama jajaran pemerintah setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satpol PP, serta TNI-Polri, secara bertahap menurunkan genteng bangunan sekolah.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengatakan bahwa Yayasan Bakti Barito akan membangun kembali dua sekolah, yakni SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari.

Menurutnya, bahwa pembongkaran dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, dan pihaknya telah membentuk panitia yang melibatkan BPBD, Forkopimcam Pasirwangi, dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut untuk mendukung proses tersebut.

“Jadi kita akan melakukan pembongkaran karena memang kondisi bangunan SD-nya sudah tidak memungkinkan lagi bisa untuk dihuni atau dilakukan untuk kegiatan belajar mengajar, karena membahayakan para siswanya,” ujar Aah, Jumat (11/10/2024).

Sementara itu, Koordinator Program Lingkungan Hidup Yayasan Bakti Barito, Yoris Sindhu Sunarjan, menyebutkan di SDN 3 Barusari, mereka akan membangun kembali (rebuilding) tiga ruang kelas, merenovasi atap dua ruang kelas, serta membangun instalasi sanitasi untuk toilet siswa dan guru.

Menurut Yoris, pembangunan ini akan menggunakan konsep konsumsi berkelanjutan dengan menggunakan model konstruksi block solutions, yaitu bahan bangunan ramah lingkungan yang terbuat dari daur ulang plastik dan tahan gempa berlisensi dari Block Solutions Finlandia.

Yoris menuturkan, meski model block solutions sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, namun di Garut baru pertama kali diterapkan, setelah tahun lalu pihaknya melakukan uji coba di dua sekolah.

Ia memperkirakan, pembangunan tiga ruang kelas dengan metode ini akan memakan waktu sekira 28 hari, dengan target penyelesaian dua sekolah dalam 60 hari kerja.

“Kalau Garut baru sekarang, kami melakukan penerapan dengan block solutions pada tahun kemarin untuk 2 sekolah namun sifatnya hanya sampling saja tidak keseluruhan atau rebuilding,” ujarnya.

Yoris berharap, dengan pembangunan ini masyarakat mulai mengerti bagaimana melakukan manajemen kebencanaan, terlebih Kabupaten Garut masuk kategori daerah rawan bencana.

“Khususnya bencana gempa, masyarakat mulai aware dan sadar begitu juga dengan dukungan pemerintah untuk merencanakan segala sesuatu terkait infrastruktur maupun kegiatan masyarakat itu semua berkewaspadaan terhadap terjadinya bencana,” katanya.

Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan dari Yayasan Bakti Barito dan pihak-pihak terkait.

Ia menyebutkan, selama masa pembangunan, 144 siswa SDN 3 Barusari akan melaksanakan kegiatan belajar di madrasah terdekat dengan sistem pergantian waktu antara pagi dan siang.

“Pelajaran sekolah selama pembangunan ini dititipkan dulu di madrasah terdekat, bersinergi, ini juga mau tidak mau harus diatur shift untuk belajar, ada yang sekolah pagi dan ada yang sekolah siang sementara ini,” katanya.

Sebelumnya, pada pertemuan dengan Yayasan Bakti Barito, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 21 sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa.

Namun, rekonstruksi dua sekolah ini menjadi langkah awal yang penting. Sedangkan sekolah terdampak bencana lainnya, akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Meski tidak menutup kemungkinan bantuan masyarakat seperti yang dilakukan Yayasan Bakti Barito,” ucapnya.

Nurdin berharap, rencana ini dapat memulihkan kegiatan belajar mengajar di wilayah terdampak gempa dalam waktu yang relatif cepat.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa
Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan
Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024
INKAI Garut Gelar Karate Championship 2024 Ajang Latihan Mental dan Pencarian Bibit Unggul
Masa Tenang di Garut, Paslon Ikut Tertibkan Alat Peraga Kampanye
Tenaga Pendidik Se-Jabar Akan Dilatih Jadi Guru Penggerak
Seorang Siswa Dianiaya Kakak Kelas, Pj Bupati Subang akan Pecat Oknum Kepsek dan Gurunya
Berita ini 13 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:56 WIB

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa

Senin, 25 November 2024 - 18:52 WIB

Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024

Senin, 25 November 2024 - 16:49 WIB

Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan

Senin, 25 November 2024 - 16:35 WIB

Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024

Minggu, 24 November 2024 - 20:25 WIB

INKAI Garut Gelar Karate Championship 2024 Ajang Latihan Mental dan Pencarian Bibit Unggul

Berita Terbaru