Pembelajaran Tatap Muka, Wakil Bupati Garut Bilang Zona Merah Jangan Dulu

Rabu, 6 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman

Pelaksanaan pembelajaran dengan tatap muka, masih memerlukan banyak pertimbangan dari berbagai sisi, kata Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman.


DARA – “Kami sebenarnya sudah ada beberapa pertimbangan, termasuk masukan-masukan dari MKKS, tinggal nanti melakukan rapat dengan seluruh gugus tugas. Di dinas pendidikan juga sudah melakukan konsolidasi,” ujarnya, Rabu (6/1//2020).

Menurut Helmi, pada dasarnya ada beberapa pertimbangan-pertimbangan, yaitu dilihat dulu kondisi daerahnya. Kalau zona merah, ujar Helmi, jelas itu tidak boleh, karena itu perintah dari menteri.

“Kalau orange, kuning dan hijau, itu boleh,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Helmi, dilihat dari usia siswa sekolah. Ia menyebut, faktor resikonya dimulai dari yang paling kecil, tingkat TK, SD, SMP, SMA atau SMK. Karena yang dianggap sudah mempunyai kekebalan tentu yang lebih padu pada usia SMA atau SMK.

Selanjutnya, dilihat dari sisi pembelajarannya, karena pembelajaran yang sulit dilakukan dengan jarak jauh adalah praktikum, dan yang paling banyak melakukan ini adalah SMK. Makanya, SMK ini yang menjadi prioritas, dan keempat dilihat dari sisi fasilitas.

“On the spot kita nanti ke lapangan, melihat fasilitas yang sudah dimiliki oleh sekolah. Kalau prioritas kita nanti tingkat SLTA, kita akan lihat siap tidak sekolahnya, bagaimana penggunaan masker, jaga jarak atau social distancingnya dan sarana cuci tangan termasu persediaan airnya,” katanya.

Selain itu, tambah Helmi, bagaimana dengan kesiapan para guru, karena dibeberapa tempat pihaknya sudah komunikasi dengan beberapa daerah dan ternyata ada daerah yang pernah membuka namun kemudian menutup lagi.

“Salah satunya karena ada penularan melalui guru. Makanya harus ada kesiapan juga untuk guru diadakan pemeriksanan secara berkala,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Bangun Ratusan Rutilahu, Donatur Kuwait Bantu Sejahterakan Masyarakat Garut
Hari Kedua Ops Keselamatan Lodaya 2025, Begini Penjelasan Kasatlantas Polres Garut
Pj. Wali Kota Sukabumi Membuka Pelatihan Kewirausahaan UMKM
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:23 WIB

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:27 WIB

Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:18 WIB

Bangun Ratusan Rutilahu, Donatur Kuwait Bantu Sejahterakan Masyarakat Garut

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:26 WIB