DARA | JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pembentukan tim gabungan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan oleh Mabes Polri sarat kepentingan politik.
Tim gabungan dibentuk, lanjut Neta S Pane, hanya untuk memenuhi desakan berbagai pihak. Kebetulan presiden pernah janji, sehingga momentum tahun politik seolah-olah serius makanya buat tim,” ujarnya di Menteng, Jakarta, Sabtu (12/1).
Neta mengatakan tim gabungan untuk mengesankan kepolisian dan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla serius dengan penanganan hukum, termasuk kasus Novel Baswedan yang hingga saat ini belum terungkap. Namun ia meyakini, tim gabungan pun tidak akan mampu mengungkap aktor di balik penyiraman air keras terhadap Novel.
“Percayalah tim ini tidak akan mampu mengungkap siapa penyiram Novel ya, tapi karena ini tahun politik, di mana masing-masing calon bertarung, Jokowi harus menunjukkan seolah-olah ini serius untuk menuntaskan kasus ini,” kata Neta. Dilansir dari republika.com.
“Ada kemungkinan pembentukan tim gabungan untuk mengantisipasi jika penegakan kasus Novel tersebut muncul dalam debat capres 17 Januari mendatang. “Saya nggak thau persis kalau ini ditanyakan, kalau ditanyakan ya ini mereka akan jawab, kita kan sudah buat tim,” kata Neta.Dilansir dari republika.com.***
Editor: denkur