DARA | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, meminta pembinaan olahraga usia dini memanfaatkan sport science. Hal itu agar bisa melahirkan atlet berprestasi di masa depan.
Yana mencontohkan, di era sepak bola modern, sejumlah klub-klub di dunia tidak hanya melibatkan pelatih fisik, ahli gizi, dan pelatih kebugaran, melainkan juga psikolog dan memanfaatkan sport science.
“Pola pelatihan yang diterapkan sangat terukur. Sehingga, bisa mengetahui pasti pemain yang diturunkan dalam menerapkan strategi tertentu,” ujarnua, saat memberikan sambutan sekaligus membuka Coaching Clinic Tingkat SD (U8- U12) Grassroot Asosiasi PSSI Kota Bandung, di Gedung SDN Banjarsari Kota Bandung, kemarin.
Ia berharap, sport science dapat diterapkan dalam pelatihan dan pembinaan usia dini. Dengan demikian, pesepakbola akan semakin berkembang sesuai dengan usianya.
“Anak-anak usia di bawah 13 tahun misalnya tidak boleh terlalu sering diajarkan menyundul. Ini berkaitan dengan perkembangan otak dan juga organ penting lainnya,” kata dia, seraya menambahkan, prestasi olahraga di usia emas sangat tergantung kepada pola pembinaan dan pelatihan sejak dini.
Itu. Lanjut dia, berarti peran pelatih di tingkat dasar memiliki pengaruh besar dalam menunjang kesuksesan atlet di masa depan. Tak hanya itu, ia juga meminta para peserta coaching clinik di tingkat Grassroot tersebut membina mental anak-anaknya.
“Hal itu agar anak-anak tidak emosional ketika mendapat teguran wasit, tidak mudah meradang ketika dihadang lawan, dan mau menerima kekalahan sebagai modal meraih kemenangan di pertandingan lain,” ujarnya.
Pada Coaching Clinic Tingkat SD (U8 – U12) Grassroot Asosiasi PSSI Kota Bandung di Gedung SDN Banjarsari Kota Bandung, Gilang Angga Kusuma mantan Pemain Persib hadir sebagai Head Coaching Clinic.***
Editor: Ayi Kusmawan