“Semuanya akan dibuka secara bertahap. Tetap mengacu kepada protokol kesehatan. Bukan hanya tempat hiburan atau pariwisata. Semuanya juga ada tahapannya untuk membuka, seperti tempat peribadatan, mal, pasar, pendidikan hingga pariwisata,” ujar Dedi Taufik.
DARA | BANDUNG – Menyikapi aksi unjuk rasa damai Perkumpulan Pegiat Pariwisata Bandung di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/8/2020), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, pemerintah akan melakukan pembukaan tempat hiburan malam secara bertahap sesuai dengan protokol kesehatan.
Dedi mengklaim, pemerintah akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi wisata maupun hiburan. Hal itu dilakukan guna memastikan penerapan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Semuanya akan dibuka secara bertahap. Tetap mengacu kepada protokol kesehatan. Bukan hanya tempat hiburan atau pariwisata. Semuanya juga ada tahapannya untuk membuka, seperti tempat peribadatan, mal, pasar, pendidikan hingga pariwisata,” ujar Dedi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (3/8/2020).
Pembukaan semua sektor pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), menurutnya, perlu pertimbangan mengingat pandemi virus corona baru masih mengancam. Namun, disisi lainnya, roda perekonomian masyarakat disegala sektor harus berjalan.
Seperti diketahui, ratusan pelaku usaha industri hiburan malam Kota Bandung melakukan aksi damai di Balai Kota Bandung, hari ini. Mereka menuntut pemerintah untuk membuka kembali sektor usaha pariwisata hiburan di Kota Bandung.
Dalam aksi damai tersebut, selain menggelar poster yang bertuliskan ‘save pegawai hiburan malam Kota Bandung’, para pengunjuk rasa juga mengeluarkan pernyataan sikap bersedia bekerja dengan mengikuti ketentuan protokol kesehatan.***
Editor: Muhammad Zein