Pemerintah tak dapat Atasi Karhutla tanpa Sinergi Banyak Pihak

Rabu, 18 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: cnnindonesia.com

ILUSTRASI. Foto: cnnindonesia.com

DARA | JAKARTA – Pemerintah tidak dapat mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karhutla sendirian. Tapi butuh sinergi semua pihak.

“Karhutla adalah ancaman permanen, maka solusinya juga harus permanen,” kata Kepala BNPB, Doni Monardo, dalam Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan TV swasta nasional, Jakarta, memarin malam.

Salah satunya, lanjut dia, sinergi Pentahelix, yakni pemerintah dengan masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi. Fakta di lapangan, menurut dia, pemerintah daerah yang dapat menjadi ujung tombak dalam pemadaman api sebelum membesar.

Selain itu, lanjut dia, pola pencegahan lainnya adalah mengetatkan perolehan izin lingkungan, kewenangan yang dimiliki bupati atau kepala daerah. “Disamping itu pemimpin daerah juga wajib melakukan pengawasan, memberikan sanksi atau tindakan administratif bagi yang melanggar.”

Tidak semua permasalahan pemadaman diserahkan ke pemerintah pusat. Jika kepala daerahnya dapat menjadi contoh, maenurut Doni pula, elemen di bawahnya pasti juga mengikuti.

Ia mencontohkan kepimpinan yang peduli lingkungannya, adalah Gubernur Jawa Tengah. Saat kebakaran hutan di Gunung Merbabu, Gubernur Jawa Tengah mau turun tangan ke lapangan.

“Hal ini yang menjadi contoh, untuk aparat terkait dan masyarakat mau ikut berperan aktif memadamkan api” ujar Doni, seraya menambahkan, motif pembakar hutan adalah land clearing, karena lebih murah dan 99% karhutla akibat ulah manusia.

Sementara fenomena alam, el nino, lemah juga yang menyebabkan kemarau panjang sehingga curah hujan sedikit dan api sulit dipadamkan. “Berdasarkan data yang saya kumpulkan semenjak rnam bulan dilantik, karhutla disebabkan oleh manusia, 80% lahan terbakar berubah menjadi lahan perkebunan” katanya.

Indonesia memiliki 14,3 juta hektar perkebunan kelapa sawit. Doni juga memberikan solusi,  ke depan tidak hanya kelapa sawit yang dapat menguntungkan.

Fakta sejarah mencatat, hasil rempah-rempah Indonesia lainnya juga menghasilkan. “Sejarah mencatat VOC Belanda, menghasilkan 7,9 Triliun USD. Salah satunya pohon yang dapat menghasilkan uang lebih banyak seperti pohon Nilam dan Masoya, yang bernilai lebih sebagai bahan dasar parfum merk terkenal,” uajr Doni.

Pembakar hutan, di mata dia, merupakan kejahatan yang luar biasa. Tantangannya, adalah mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Selain itu, penegakkan hukum terhadap pembakar,” katanya.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik
PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan
Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik
Kapolri Perintahkan Jajaran Antisipasi Kejahatan di Sekitar Stasiun Agar Pemudik Nyaman dan Aman
Menko AHY Apresiasi Korlantas Polri atas Kerja Keras Jaga Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Simak Nih, Jadwal Penerapan Contraflow dan One Way Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Senin, 7 April 2025 - 12:30 WIB

Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik

Minggu, 6 April 2025 - 20:38 WIB

PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri

Sabtu, 5 April 2025 - 13:00 WIB

Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan

Sabtu, 5 April 2025 - 12:54 WIB

Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB