“CIMB Niaga Syariah sebenarnya, belum mendapatkan apa-apa dari masyarakat. Karena kantornya juga baru buka di KBB yaitu di Kotabaru dan Lembang. Tapi sudah memberikan sesuatu,” ujar Aa Umbara Sutisna.
DARA | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat memperoleh bantuan sebesar Rp291.980.000 dan 1 unit ambulance dari Bank Commerce International Merchant Bankers (CIMB) Niaga Syariah.
Bantuan tersebut dialokasikan untuk kelompok usaha bersama dan pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi warga Desa Puncak Sari, Kecamatan Sindangkerta, KBB.
Bantuan bagi kelompok usaha dan rutilahu tersebut secara simbolis diberikan Executive Vice President Head of Syariah Consumer, Product and Business Analytics CIMB Niaga, Bung Aldilla kepada Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna di Kantor Desa Puncak Sari, Rabu (2/9/2020).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara mengapresiasi bantuan tersebut. Menurutnya, kendati CIMB Niaga Syariah belum memiliki banyak nasabah di KBB, namun telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi masyarakat.
“CIMB Niaga Syariah sebenarnya, belum mendapatkan apa-apa dari masyarakat. Karena kantornya juga baru buka di KBB yaitu di Kotabaru dan Lembang. Tapi sudah memberikan sesuatu,” ujar Umbara kepada wartawan usai acara.
Pada kesempatan itu, bupati secara terbuka mengajak pada kepala desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menjadi nasabah bank swasta tersebut. Disinggung apakah hal itu merupakan pengalihan kemitraan dengan bank pemerintah yang terjalin selama ini, Umbara membantahnya.
Ia hanya mengatakan, Pemda KBB memungkinkan untuk bekerja sama dengan dua atau tiga bank sekaligus. “Yang penting bisa berkontribusi dan saling menguntungkan,” ucapnya.
Sementara, bantuan rutilahu sebanyak 11 unit tersebut kata bupati diberikan bagi warga Desa Puncak Sari. Ke depannya, ia berharap ada bantuan dari bank yang sama atau perusahaan lainnya bagi masyarakat KBB.
Menurut Umbara, pada 2020 baru kali ini Pemda KBB mendapatkan lagi bantuan rutilahu dari pihak ketiga. Karena terganjal Covid-19. Padahal tahun sebelumnya, Pemda KBB berhasil membangun rutilahu sebanyak 210 rumah dengan nilai hampir Rp5 miliar.
“Masih ada 22.000 lagi yang harus kita bangun. Mudah-mudahan bisa mendapatkan lagi dana CSR dari perusahaan-perusahaan. Karena kalau mengandalkan APBD kayaknya tidak cukup,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein