Terkait lahan relokasi, Arsan mengatakan akan mencari di daerah yang tidak terlalu jauh dari tempat asal.
DARA| Pemerintah Kabupaten Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengupayakan relokasi bagi warga korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong RT 04 RW 13 Desa Cibedug, Kecamatan Rongga.
Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk merelokasi sebanyak 44 Kepala Keluarga (KK), yang ada di sekitar daerah tersebut.
“Alhamdulillah, warganya sudah mau direlokasi itu yang penting. Yang sulit itu, kalau kita mau relokasi masyarakatnya nggak setuju, ujar Arsan saat dihubungi, Jum’at (1/3/2024).
Pihaknya melihat langsung, kondisi riil bencana tersebut, termasuk bertemu dengan warga dampak pergerakan tanah tersebut.
Terkait lahan relokasi, Arsan mengatakan akan mencari di daerah yang tidak terlalu jauh dari tempat asal. Termasuk mencari sumber dana, untuk penyediaan lahan serta pembangunan perumahan dan sekolah yang hancur akibat bencana tersebut.
“Saya baru telepon ke pemerintah pusat dan provinsi, ini gimana solusinya? Saya juga berhubungan dengan pihak-pihak pemilik tanah yang luas disini, karena ini adalah kepentingan untuk masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan, alasan warga akan direlokasi lantaran daerah asalnya tidak lagi memungkinkan ditempati.
Pergerakan tanah hingga saat ini masih berlangsung dan pergerakannya mencapai 4-5 meter.
Atas dasar itu pula pihaknya menyatakan jika bencana Kampung Cigombong sudah termasuk tanggal darurat.
Sementara ini, warga yang berjumlah 196 orang ini diungsikan di Islamic Center. Pemkab Bandung Barat, kata Arsan memfasilitasi mereka sambil menunggu hasil kajian BMKG.
“Semua fasilitasnya akan dipenuhi, sambil menunggu bagaimana kajian BMKG. Kemudian kita berkoordinasi ke beberapa pihak supaya mencarikan lokasi (lahan relokasi),” jelasnya.
Sedangkan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), para siswa SDN Babakan Talang, saat ini menempati Madrasah yang lokasinya agak jauh dari tempat semula.
“Sekolah tidak boleh berhenti dan kegiatan belajar mengajar itu tidak boleh berhenti, makanya Kadisdik kita bawa tadi,” ungkapnya.
Untuk memastikan warganya aman, Arsan masih stand by beberapa saat lamanya seraya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
“Makanya saya masih rapat ini, kira-kira lokasi mana yang tepat dan pendanaannya bagaimana. Mudah-mudahan tidak terlalu mahal,” harapnya.
Editor: Maji