DARA | BANDUNG – Pemkab Bandung, Jawa Barat menggulirkan program Sabilulungan Wisata Literasi (Satali). Program ini merupakan upaya meningkatkan minat baca di kalangan pelajar.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung, As as Masitoh, menjelaskan, Satali merupakan program kolaborasi antara Disarpus, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) dan Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung.
“Program ini merupakan upaya kami untuk mengajak anak-anak agar senang membaca,” kata Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung, As as Masitoh, pada kegiatan Satali SDN Parungserab 01 di Taman Perpustakaan, Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, kemarin.
Saat ini minat baca di Kabupaten Bandung sudah meningkat. “Namun fasilitasnya masih kurang,” ujarnya.
Ia menambahkan Satali kali ini juga bekerjasama dengan sejumlah instansi di lingkungan Pemkab Bandung. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai rangkaian hari jadi ke-378 Kabupaten Bandung dan Hari Mendongeng sedunia yang jatuh pada 20 Maret.
Dia memaparkan, Disarpus Kabupaten Bandung akan memfasilitasi sekolah yang ingin mengikuti program tersebut dengan menjemput langsung siswa-siswi dan tenaga pengajar ke sekolah masing-masing. Selain itu, pihaknya juga menyediakan pendongeng dan instruktur literasi.
“Nantinya kita akan menjemput anak-anak dari sekolah dan mengantar mereka ke Taman Perpustakaan. Anak-anak juga akan kami ajak ke ruangan audio visual untuk menonton film-film seperti Sejarah Radio Malabar,” ujarnya.
Tidak hanya Satali, pihaknya juga mempunyai program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang disimpan di Taman Uncal Soreang. Srana ini dapat dapat dikunjungi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.
“Inysaallah kedepannya setiap fasilitas umum akan tersedia Kolecer dengan harapan minat dan budaya baca akan menjadi suatu gerakan yang masif. Nantinya berdampak positif bagi perkembangan anak-anak sehingga kelak mereka jadi SDM milenial yang maju, mandiri dan berdaya saing,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan