Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung gelar Festival Gunung Puntang ‘Hallo Bandoeng Netherland Amateur Radio Fair’, 13–15 Maret 2020. ‘Yuk kita tonton kemeriahannya.
DARA | BANDUNG – Sekretaris Disparbud Kabupaten Bandung H. Hidayat Ramdan menuturkan, selain untuk mempromosikan pariwisata, kegiatan tersebut juga dalam rangka menjelang peringatan 100 tahun komunikasi historical Call Radio Malabar dengan Radio Kootwijk.
“Even ini dilaksanakan untuk mengangkat semua potensi yang ada di Kabupaten Bandung, khususnya di Gunung Puntang. Tempat ini kaya akan nilai sejarah, misalnya pada tahun 1923 atau 97 tahun yang lalu telah terjadi komunikasi radio pertama antara Radio Malabar di Bandung, dengan Radio Kootwijk di Belanda,” papar Hidayat di sela-sela konferensi pers di Halaman Kantor Disparbud Kabupaten Bandung, Rabu (11/3/2020).
Melihat hal itu, pihaknya berencana akan menjadikan situs Radio Malabar sebagai museum radio, sekaligus destinasi wisata unggulan Kabupaten Bandung. Dengan dijadikannya objek wisata, dirinya berharap situs itu dapat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.
“Selain terjadi peristiwa bersejarah, di sini juga terdapat situs yang harus kita lestarikan, sehingga kami akan terus berkomunikasi dengan Perum Perhutani, Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Republik Indonesia,” ujar Sekretaris Disparbud Kabupaten Bandung.
Kepala Bidang Promosi dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kabupaten Bandung Vena Andriawan menjelaskan, Festival Gunung Puntang ‘Hallo Bandoeng Netherland Amateur Radio Fair’ tahun 2020 tersebut akan diisi berbagai kegiatan menarik, seperti live folk music performance dari Patara Band dan Madjodjuana.
“Namun, ada hal yang berbeda pada Festival Gunung Puntang tahun ini. Pada pukul 17.00 WIB, masyarakat dapat menyaksikan history call dari Radio Malabar ke Radio Kootwijk Belanda. Selain itu, akan ada pameran produk lokal dan Hammock Party. Jadi masyarakat bisa bersantai dengan hammock-an sambil menikmati live music,” jelas Vena.
Vena menambahkan, kegiatan tersebut juga akan memanjakan para pecinta kopi, khususnya kopi Gunung Puntang. Pasalnya, pihaknya akan menyediakan 12 Booth Tenant kopi Gunung Puntang.
“Kualitas dan cita rasa kopi Gunung Puntang sudah bukan rahasia lagi. Kopi asal Kabupaten Bandung ini pernah menjadi juara dalam ajang SSCAA (Specialty Coffee Association of America) Expo di Atlanta, Amerika Serikat pada 2016 lalu,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) H. Ery Ridwan Latief memaparkan, melalui kegiatan ini ORARI bisa diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung.
“Jadi bukan hanya sekedar hobi, ORARI harus mampu melahirkan ide-ide besar. Kami juga telah mengusulkan kepada kemenparekraf untuk memasukan Festival Gunung Puntang dalam kalender even nasional,” papar Ery.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendukung pemerintah daerah untuk menjadikan situs Radio Malabar sebagai destinasi wisata.
“Ini akan menjadi primadona pariwisata, baik di Indonesia maupun mancanegara. Maka dari itu, diperlukan komintem bersama antara Pemkab Bandung, Perum Perhutani dan Pemerintah Pusat,” pungkasnya.***