DARA | BANDUNG – Pemkab Bandung mengajak seluruh bunda literasi kecamatan, desa atau kelurahan menyosialisasikan budaya literasi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk akselerasi pencapaian pembangunan pengembangan budaya baca dan perpustakaan di Kabupaten Bandung.
Dia menyebutkan, dalam UUDasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan, salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. “Guna merealisasikan hal itu, kami mengajak bunda literasi baik tingkat kecamatan maupun desa atau kelurahan untuk terus budayakan minat baca di masyarakat,” kata Asisten Administrasi Setda Kabupaten Bandung, H. Erick Juriara Ekananta,pada Rakor Pengembangan Perpustakaan di Bale Sawala Soreang, Rabu (20/11/2019).
Melalui peran bunda literasi, Erick menilai, proses sosialisasi budaya literasi akan cepat menyentuh kalangan masyarakat. Bunda literasi, merupakan tokoh masyarakat yang notabene istri camat, kades atau istri lurah.
“Kami yakin, melalui pendekatan yang dilakukan ibu-ibu ini proses sosialisasi akan lebih mudah, terutama ketika disandingkan dengan program Tim Penggerak PK,” ujarnya.
Selain itu, sebagai komitmen terhadap akselerasi pengembangan budaya baca serta pembinaan perpustakaan untuk membangun masyarakat yang cerdas, Pemkab Bandung membuat berbagai macam regulasi, salah satunya Perda Penyelenggaraan Perpustakaan.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P3KM) Disarpus Kabupaten Bandung, Enung Effendi, memaparkan, kegiatan yang menghadirkan 93 bunda literasi tersebut, untuk mencapai akselerasi pengembangan budaya baca di masyarakat melalui tokoh panutan bunda literasi. Selain itu, kegiatan tersebut, bertujuan untuk memberikan pemahaman regulasi tentang penyelenggaraan perpustakaan, baik di kecamatan maupun di desa atau kelurahan.
Juga, ingin mewujudkan pembentukan perpustakaan di tingkat kecamatan, desa atau kelurahan. “Diharapkan melalui peran bunda literasi ini dapat memotivasi budaya membaca di di keluarga dan masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan