“Salah satu permasalahan yang menjadi perhatian adalah tentang peningkatan kualitas lingkungan. Oleh karenanya, perlu upaya komprehensif karena dalam permasalahan lingkungan diperlukan peran semua pihak,” Perekata Asisten Ekonomi dan Kesejahteran (Ekjah), H. Marlan, S.I.P., M.Si.
Marlan menjelaskan, dalam pasal 12 UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, dijelaskan bahwa setiap orang berkewajiban menangani dan mengelola sampah dengan berwawasan lingkungan.
“Melalui pendekatan individu ini, diharapkan generasi muda khususnya pelajar mampu memahami dan mengamalkan kewajiban – kewajiban menjaga lingkungan sesuai ajaran agama. Mengingat, mereka semua merupakan instrumen strategis dalam penanggulangan permasalahan lingkungan,” jelasnya.
Dengan berkolaborasi bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pramuka, dia berharap kegiatan tersebut dapat dilaksanakan di seluruh sekolah di Kabupaten Bandung. “Kita semua merupakan sumber sampah, sumber masalah dan juga merupakan sumber solusi bagi lingkungan. Oleh karena itu, Ibda Binafsik, mari jaga lingkungan mulai dari diri sendiri.”
Senada dengan Marlan, Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah, S.Sos, M.Si, mengungkapkan lingkungan hidup merupakan koridor terberat dari lima koridor pembangunan Pemkab Bandung. “Bapak bupati pernah menyampaikan, dari lima koridor pembangunan di Kabupaten Bandung yang paling berat adalah koridor pembangunan lingkungan hidup. Ketika bicara lingkungan, maka bicara peradaban. Bicara peradaban, maka bicara perilaku yang melekat pada manusia. Oleh karenanya, pekerjaan besar kita saat ini adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembangunan bidang lingkungan.”
Dia berharap pula, program Ngapel mampu memperkuat upaya peningkatan kualitas lingkungan, khususnya bagi generasi muda sebagai elemen strategis dalam kehidupan. Di dalam program tersebut, lanjutnya, pelajar akan diajak berdiskusi, mengkaji baik dari aspek teknis maupun agama dan juga pelatihan meningkatkan kualitas lingkungan. “Kami juga berharap, setelah selesainya acara ini para pelajar dapat menjadi duta Ngapel dan bisa menyebarkan kembali informasi yang mereka dapatkan kepada masyarakat disekitar tempat tinggalnya,” harap Asep.***