Pemkab Bandung Segera Tetapkan Status Darurat Bencana

Senin, 26 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkab Bandung

Foto: Humas Pemkab Bandung

Memasuki musim hujan, Pemerintah Kabupaten Bandung gelar rapat koordinasi penetapan status darurat bencana, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bandung, Hendra Hidayat di sela-sela kegiatan Ngawangkong Bari Ngopi di Halaman Gedung Capetang, Soreang, beberapa waktu lalu.


DARA | BANDUNG – Hendra menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil rakor tingkat Provinsi Jabar, yang dilaksanakan di Pangandaran, Jumat (23/10/2020).

“Kemarin Pak Kalak (kepala pelaksana) sudah menghadiri rakor tingkat provinsi. Setelah surat keputusan dari provinsi turun, baru kita laksanakan rakor tingkat kabupaten. Penetapan status siaga darurat tidak bisa hanya berdasarkan estimasi pribadi. Melainkan ada beberapa pertimbangan, seperti informasi dari setiap stakeholder di lapangan, termasuk informasi dari BMKG terkait curah hujan,” kata Hendra.

Meski begitu, pihaknya telah melakukan mitigasi bencana. Salah satunya dengan melakukan pendataan daerah rawan bencana, baik banjir genangan, bandang dan tanah longsor.

“Ada sembilan kecamatan di Kabupaten Bandung yang berpotensi terkena banjir, seperti Kecamatan Majalaya, Solokan Jeruk, Rancaekek, Cicalengka, Ibun, Kertasari, Ciwidey, Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Banjaran. Sedangkan Kecamatan Pasirjambu dan Ibu berpotensi longsor,” ujarnya.

Sebagai langkah preventif menghadapi pergeseran tanah, kata Hendra, BPBD Kabupaten Bandung telah melakukan uji coba polimerisasi di sejumlah titik rawan longsor.

“Polimerisasi ini masih bersifat uji coba. Namun kami berharap, penyemprotan cairan polimer dapat mengeraskan struktur tanah. Sedangkan untuk penguatnya, kami menggunakan tanaman vetiver. Tanaman golongan rumput ini dapat menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah,” ujar Hendra.

Selain itu, pihaknya juga telah membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Ia menjelaskan, forum tersebut nantinya akan membantu BPBD dalam pendataan dan penanganan awal bencana.

“FPRB menaungi 234 komunitas dengan jumlah anggota sekitar 700 orang. Mereka merupakan ujung tombak penanganan bencana. Seperti kita ketahui, Kabupaten Bandung sangat luas, dengan SDM yang terbatas, kami tidak akan mampu menangani sendiri. Maka dari itu, kami mengajak seluruh komunitas masyarakat untuk bersinergi dalam penanggulangan bencana,” katanya.

Ia menuturkan, FPRB telah melakukan rakor internal. Hal itu dilakukan guna menginventarisir SDM serta kelengkapan peralatan dalam proses penanggulangan bencana. Tak hanya itu, selama dua bulan terakhir, BPBD bersama FPRB juga telah melaksanakan pembentukan enam forum tingkat desa. Kedepannya, pihaknya bersama forum akan menggelar rakor di lima kecamatan rawan bencana lainnya.

“Selain sosialisasi dan pembentukan forum tingkat desa, kami juga telah menyiapkan sejumlah kegiatan, seperti pemetaan partisipatif di daerah rawan bencana, pembentukan pos gabungan serta kegiatan susur sungai untuk pengecekan sedimentasi dan tumpukan sampah,” pungkas Hendra.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Lolos Seleksi, Ini Tiga Maskapai yang Siap Memberangkatkan Jemaah Haji
Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025
Waspadalah, Virus Human Metapneumovirus Sudah Masuk Indonesia, Penyakit Apa Itu?
Makan Bergizi Gratis Sudah Bergulir, Menunya Disesuaikan dengan Selera Masyarakat Setempat
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 07 Januari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 07 Januari 2025
Pokoknya tidak ada Satupun Orang Miskin yang tidak Mendapat Bantuan
Begini Respon Kapten Timnas Jay Idzes Soal Pemecatan Pelatih STY
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:52 WIB

Lolos Seleksi, Ini Tiga Maskapai yang Siap Memberangkatkan Jemaah Haji

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:43 WIB

Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:34 WIB

Waspadalah, Virus Human Metapneumovirus Sudah Masuk Indonesia, Penyakit Apa Itu?

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:28 WIB

Makan Bergizi Gratis Sudah Bergulir, Menunya Disesuaikan dengan Selera Masyarakat Setempat

Selasa, 7 Januari 2025 - 08:07 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 07 Januari 2025

Berita Terbaru

HUKRIM

PWI Siapkan 100 Pengacara Laporkan Balik HB

Selasa, 7 Jan 2025 - 15:09 WIB

Kemenag

HEADLINE

Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025

Selasa, 7 Jan 2025 - 13:43 WIB