“Hingga hari keempat pelaksanaan, terdapat 53 orang yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test. Mereka langsung dilakukan pengambilan sampel swab. Kami masih menunggu hasilnya (swab) dari Labkesda Jabar,” kata Yusman Faisal.
DARA | CIANJUR – Sebanyak 53 orang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test yang digelar Pemkab Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/6/2020).
Puluhan orang yang dinyatakan reaktif itu, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel swab oleh petugas dinas kesehatan setempat untuk selanjutnya dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan pelaksanaan rapid dan swab test yang digelar itu untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19 di wilayah Cianjur.
Yusman menyebutkan sasaran utama pelaksanaan itu, di antaranya orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG).
Selaian itu, lanjut Yusman aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan Pemkab Cianjur, tenaga kesehatan, dan tokoh agama di wilayah itupun tak luput dari test yang digelar itu.
“Hingga hari keempat pelaksanaan, terdapat 53 orang yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test. Mereka langsung dilakukan pengambilan sampel swab. Kami masih menunggu hasilnya (swab) dari Labkesda Jabar,” kata Yusman, kepada wartawan.
Yusman mengatakan, sebanyak 9000 orang di Kabupaten telah dilakukan rapid test dan untuk swab test sudah dilakukan terhadap 500 orang yang sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.
“Tak hanya di halaman Pendopo Kabupaten Cianjur. Pelaksanaan rapid dan swab test juga dilakukan di lokasi lainnya, seperti RSUD Sayang, RSUD Cimacan, RSDH, dan Labkesda Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Yusman menambahkan, untuk pelaksanaan rapid test akan terus dilakukan dengan melihat perkembangan kasus ODP, PDP dan konfirmasi positif di wilayah Cianjur.
“Rapid test akan dilakukan terus, dan untuk swab test kami targetkan sebanyak 1995 orang,” kata Yusman.***
Editor: Muhammad Zein