Kasus yang menimpa seorang gadis berusia 15 tahun yang diculik selama empat tahun dan kini dalam kondisi hamil sembilan bulan membuat keprihatinan semua pihak. Tak terkecuali Pemkab Cianjur, Jawa Barat.
DARA | CIANJUR – Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku sangat prihatinan dengan kasus yang menimpa seorang di Cianjur itu.
Herman menyebutkan telah memerintahkan dinas terkait dan pemerintah Kecamatan setempat untuk dapat memberikan perhatian bagi korban dan keluarga korban.
“Kondisinya yang saat ini hamil sembilan, dan akan segera melahirkan menjadi fokus kita. Untuk biaya persalinannya nanti akan kita bantu, termasuk pendampingan psikis korban dan keluarganya,” kata Herman, kepada wartawan, Kamis (30/1/2020).
Selain membantu semua biaya persalinan korban, pemerintah daerah juga akan memberikan pendampingan konseling untuk pemulihan psikis korban.
“Akan dimediasi untuk konseling. Jangan sampai korban ini putus asa, Harus dibangkitkan kembali semangat hidupnya,” ujarnya.
Sementara itu terkait kondisi rumah orangtua korban yang sangat tidak layak huni, Pemkab Cianjur dalam waktu dekat akan membangunkan rumah baru.
Rencananya, rumah yang akan dibangun berukuran 5×6 meter, lokasinya di tempat yang sekarang ini ditempati keluarga korban.
“Kita sudah bicarakan dengan pihak muspika setempat terkait rencana pembangunan rumah pak Firdaus ini (orangtua korban),” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap SF (57) dari rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/1/2020) siang.
Pria paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu diduga telah menculik gadis di bawah umur sejak 2016 lalu. Saat korban masih berusia 11 tahun.
Dari informasi polisi, tersangka melarikan korban dengan modus meminta bantuan untuk dipijat. Korban memang dikenal punya kemampuan memijat, sehingga banyak dimintai bantuan oleh warga.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur