DARA|CIANJUR – Pemkab Cianjur, Jawa Barat menargetkan setiap tahun bisa menyerap 38 persen jumlah pencari kerja yang terdaftar pada sektor formal maupun informal. Satu di antaranya dengan program membuka 100 ribu lapangan kerja.
Menurut Kepala Bidang Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Ricky Ardhi Hikmat, untuk merealisasikan pencapaian program yang digagas Plt Bupati Cianjur ini, tidak mungkin hanya dari sektor formal. “Harus ditunjang juga dari sektor informal,” katanya, kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).
Selama periode Januari hingga Agustus 2019, lanjut Ricky, jumlah pencari kerja berdasarkan permohonan pembuatan Form AK1 atau Kartu Kuning mencapai 24.503 orang. Mereka terdiri atas 11.771 orang laki-laki dan 12.732 orang perempuan. Mereka merupakan angkatan kerja atau pencari kerja di sektor formal.
Ricky menjelaskan, mengatasi masalah pengangguran tidak melulu konteksnya berada di Disnakertrans yang bersifat formal. Tapi juga harus melibatkan perangkat daerah lain yang sifatnya informal.
Tahun lalu, jumlah penyerapan angkatan kerja formal dan informal di Kabupaten Cianjur terdata 36.182 orang. Dari jumlah tersebut,12.280 orang angkatan kerja formal dan sisanya, angkatan kerja informal.
“Jika melihat data penyerapan tenaga kerja rata-rata per tahun, kami optimistis program membuka 100 ribu lapangan kerja bisa tercapai,” ujarnya.
Ia menambahkan, secara kumulatif jumlah angkatan kerja formal dan informal yang sudah terserap selama Januari-Agustus mencapai 65.062 orang. Jumlah tersebut termasuk penyerapan angkatan kerja saat job fair berlangsung belum lama ini 1.837 orang dari 3.521 lowongan kerja yang dibutuhkan di 30 perusahaan.
“Harus optimistis bisa tercapai target 100 ribu lapangan kerja. RPJMD itu kan nanti berakhir pada 2022,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan