“Kami telah mengajukan sekitar 3 ribuan rapid test kit, tapi baru dikirim sebanyak 25 buah. Mudah-mudahan ini hanya tahap awal dulu, nanti kalau memang sudah mencukupi yang zona merah, Gubernur Jabar akan lebih banyak memberikan ke zona hijau,” ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal.
DARA | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, hanya mendapatkan 25 buah rapid test kit Corona (Covid-19) yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Jumlah tersebut jauh dari ajuan sekitar 3.000 buah rapid test kit.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, Pemkab Cianjur masih menunggu tambahan rapid test kit dari Pemprov. Karena, jumlah yang ada saat ini masih sangat kurang.
“Kami telah mengajukan sekitar 3 ribuan rapid test kit, tapi baru dikirim sebanyak 25 buah. Mudah-mudahan ini hanya tahap awal dulu, nanti kalau memang sudah mencukupi yang zona merah, Gubernur Jabar akan lebih banyak memberikan ke zona hijau,” jelas Yusman kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).
Selain kekurangan rapid test kit, lanjut Yusman, rumah sakit di Kabupaten Cianjur juga masih kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga kesehatan.
“Bahkan untuk puskesmas juga masih sangat membutuhkan. Kalau untuk APD memang di rumah sakit yang lain juga kurang, jadi keluhannya sama, punya uang pun belum tentu bisa beli, dan kalau beli harganya pasti mahal,” jelasnya.
Sementara itu, Yusman juga menyebutkan, terdapat 22 ruang isolasi yang tersebut di lima rumah sakit yang ada di Kabupaten Cianjur untuk penanganan virus Corona di wilayah itu.
“Di RSDH ada 6 ruang isolasi, di RSUD Sayang ada 5 ruang isolasi, RSUD Cimacan ada 3, RSUD Pagelaran ada 2 ruang isolasi dan di Bhayangkara juga ada,” katanya.***
Editor: Muhammad Zein