Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut untuk segera menyiapkan tempat pengungsian dan melayani kebutuhan dasar bagi para korban longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut.
DARA | GARUT – “Kami sudah berkoordinasi dengan dinas sosial dan BPBD agar menyiapkan pengungsian bagi warga bagi warga yang rumahnya terdampak. Untuk dapur umum, kita persiapkan baik dari relawan dan dari pemkab untuk melayani kebutuhan para pengungsi,” ujar Helmi saat meninjau lokasi longsor di Kampung Cijeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Kamis (2/12/2020).
Menurut Helmi, untuk menanggulangi rumah para pengungsi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan mengkaji lebih lanjut apakah akan dilakukan relokasi terhadap rumah para pengungsi, karena tanah labil dinilai tidak layak untuk ditinggali.
“Melihat kondisi tanah di sana kalau ini harus dikaji lagi karena nanti ada tim nanti setelah tanggap darurat. Untuk nanti ada tim khusus menilai tanah, tapi yang sementara kita lihat kemungkinan ini harus direlokasi harus dicarikan tanah atau tempat yang layak untuk dijadikan tempat tinggal untuk para pengungsi,” ujarnya.
Mengingat banyak rumah yang terancam dan adanya kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan, Helmi pun meminta masyarakat di sekitar lokasi bencana untuk mengungsi demi keselamatan masyarakat.
“Jadi untuk sementara saya minta untuk mengungsi semuanya karena saya lihat tadi masih ada yang belum mau untuk mengungsi,” katanya.
Helmi menyebutkan, tanah longsor yang menerjang puluhan rumah warga di Kampung Cijeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut pada Kamis (3/12/2020) sekitar pukul 06.30 WIB itu, sedikitnya menimbun 15 rumah warga dan 48 rumah lainnya terancam terkena longsor susulan.
“Meski tidak ade korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan cukup besar karena banyak rumah warga yang tertimbun,” ujarnya.***
Editor: denkur