“Saya minta dinas terkait dalam hal ini DPKP3 (Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan), untuk lebih intensif melakukan pemeliharaan dan pengawasan terhadap taman taman yang ada,” ujar Yudi Cahyadi.
DARA | BANDUNG – Kesadaran masyarakat untuk memelihara taman-taman di Kota Bandung, Jawa Barat yang jumlahnya kurang lebih 700, masih rendah. Beberapa fasilitas taman rusak, bahkan hilang oleh orang-orang yang tidak betanggungjawab.
Maka dari itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi meminta dinas bersangkutan untuk segera mencari solusi terkait aksi vandalisme yang dilakukan masyarakat di taman-taman kota di tengah pandemi Covid-19.
“Saya minta dinas terkait dalam hal ini DPKP3 (Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan), untuk lebih intensif melakukan pemeliharaan dan pengawasan terhadap taman taman yang ada,” ujar Yudi, saat dihubungi, Senin (13/7/2020).
Yudi mendorong Pemerintah Kota Bandung melibatkan sekaligus memberdayakan masyarakat dan komunitas, untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan dan pengelolaannya.
“Selain pemeliharaan dari dinas terkait, harus ada partisipasi masyarakat dalam hal pemeliharaan dan edukasi terhadap publik untuk sama sama menjaga dan memelihara taman yang ada,” tuturnya.
Terlebih di saat pandemi seperti sekarang ini, Yudi menyarankan setiap taman harus dilengkapi sarana dan prasarana yang menunjang protokol kesehatan. Misalnya tempat cuci tangan, kursi-kursi taman yang berjarak, pengunjung yang tidak berkerumun dalam jumlah banyak.
Bahkan, Yudi meminta ada petugas khusus yang bertanggung jawab di masing-masing taman yang memastikan dilaksanakannya protokol kesehatan.
Selain itu, Yudi mendorong anggaran pemeliharaan taman yang memadai, karena selain sebagai ruang terbuka hijau (RTH), taman-taman tersebut memiliki fungsi ekologi yang harus terus dijaga. Pasalnya, di tempat itu terdapat fungsi sosial dan wisata sebagai ruang publik.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pertamanan DPKP3 Kota Bandung, Rikke Siti Fatimah menyatakan, saat ini kesadaran masyarakat untuk memelihara taman belum cukup tinggi.
“Kesadaran masyarakat masih kurang, masih banyak pengunjung buang sampah tidak pada tempatnya dan juga vandalisme,” ucap Rikke, belum lama ini.
Alih-alih menjaga kelestariannya, Rikke justru mendapati ada oknum yang malah merusak. Termasuk mencuri sejumlah fasilitas taman yang sejatinya milik masyarakat.
“Malah sering dicuri, banyak tempat sampah tutupnya hilang. Lampu juga hilang. Di Taman Maluku, 12 tutup tempat sampah hilang. Lampunya juga hilang. Tapi sudah kita ganti,” ujarnya.
Untuk itu, Rikke mengajak semua elemen masyarakat ikut berperan aktif menjaga kelestarian taman di Kota Bandung. Setidaknya, tidak mengotori atau sengaja merusak fasilitas yang ada.***
Editor: Muhammad Zein