DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berupaya mendorong kualitas perhotelan untuk tercapainya pariwisata yang kreatif, berbudaya, dan berakhlak mulia.
“Sektor pariwisata, termasuk di dalamnya perhotelan akan mendapatkan perhatian khusus sebagaimana telah dibuat roadmap wisata halal,” ujarnya, saat menerima audiensi Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) di Pendopo Kota Bandung, belum lama ini.
Sebagai kota jasa dan pariwisata, sektor perhotelan merupakan salah satu penyumbang terbesar Pajak dan PAD Kota Bandung. Selain perhotelan, wisata halal juga menjadi gagasan Pemkot Bandung untuk meningkatkan kualitas pariwisata.
Sebelumnya, telah dibuat roadmap wiisata halal dengan pilot project yakni Kawasan Gelap Nyawang bekerja sama dengan Salman ITB.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari menyebutkan, prototype area wisata halal ini secepatnya akan diluncurkan. “Ini tentunya memiliki potensi dan daya tarik yang besar. Khususnya untuk wisatawan muslim yang berkunjung ke Bandung.”
Menurut dia, ada beberapa hotel di Kota Bandung memiliki minat untuk menjadi halal place. “Saat ini kami sedang mengumpulkan hotel-hotel yang serius mewujudkan wisata serius mendukung wisata halal ini. Dan jumlahnya cukup banyak.”
Ia menambahkan, saat ini Disbudpar sedang meningkatkan even pariwisata yang berskala nasional seperti Asia Afrika Festival, akhir Juni silam. “Even skala besar seperti itu harus ditingkatkan intensitasnya guna menarik wisatawan dari luar untuk berkunjung ke Kota Bandung.”
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar berharap, gagasan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi di wilayah Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung dapat lebih cepat diimplementasikan. “Kita harus serius dan fokus untuk ini. Tentu, kita harus bersinergi menyatukan potensi, kendala dan solusi dalam industri perhotelan ini guna menopang dan meningkatkan kualitas pariwisata di Kota Bandung.”
Editor: Ayi Kusmawan