DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung saat ini menggunakan dua aplikasi untuk pengelolaan keuangan daerah. Aplikasi pertama bernama Simda (Sistem Informasi Manajemen Daerah) yang dirilis oleh BPKP. Aplikasi ini mengelola sistem penganggaran serta pengelolaan barang dan jasa yang terintegrasi dengan sistem pelaporan di pemerintah pusat.
Di Pemkot Bandung, Simda digunakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) serta Badan Layanan Pengadaan (Balap).
Aplikasi kedua dinamai SIRA (Sistem Informasi Rencana Anggaran). Aplikasi ini dibangun Pemkot Bandung untuk perencanaan penganggaran daerah.
Secara khusus, aplikasi ini digunakan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang). Pihaknya kemudian mengembangkan SIRA sehingga tersinkronisasi dengan aplikasi-aplikasi perencanaan pembangunan lainnya.
Tak hanya itu, SIRA juga memastikan seluruh kegiatan penganggaran yang dimasukkan ke dalam sistem berkesinambungan dengan program di tingkat menengah dan atas, seperti Nawa Cita Presiden RI dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, mengungkapkan, kedua aplikasi tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Namun, sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sistem dan teknologi informatika, pihaknya perlu menyinkronkan agar operator di setiap OPD tidak memproses input kegiatan yang sama dua kali di sistem berbeda.
“Diskominfo memastikan agar pemerintahan di Kota Bandung tidak harus input berulang-ulang. Satu kali input data di SIRA kemudian data tersebut dapat bermigrasi dengan selamat secara otomatis semua di Simda,” kata Ahyani di Balai Kota Bandung, Jumat (8/2/2019).
Ia mengaku, tidak memodifikasi apapun pada aplikasi Simda yang menjadi kewenangan BPKP. Pihaknya hanya menyesuaikan di SIRA dan membuat jembatan agar keduanya bisa saling terhubung.
Oleh karena itu, Pemkot Bandung terus berkomunikasi dengan BPKP agar proses ini mendapatkan dukungan dan dapat berlangsung baik.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengamini hal tersebut. “Terpenting adalah semua sistem bisa terkoneksi dengan sistem di pusat supaya betul-betul (pengelolaan anggaran) bisa lancar.”***