Pemkot Bogor Berencana Impor Pejabat Eselon 2

Selasa, 29 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: titiknol.co.id

ILUSTRASI. Foto: titiknol.co.id

Wow, Pemkot Bogor berencana dua pejabat eselon 2 bisa? Ada apa dengan para pejabat pemkot ini? Ada dua imbas  jika impor pejabat sampai terlaksana.

 

 

DARA | BOGOR – Pemkot Bogor, Jawa Barat, berencana mengimpor pejabat eselon 2 untuk menduduki kursi jabatan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Kabag Hukum kota ini dari luar daerah.

Menurut pengamat politik dan kebijakan publik, Yus Fitriadi, langkah tersebut merupakan indikasi ketidakpercayaan kepala daerah terhadap ASN pemkot setempat. Ia melihat ada tiga kemungkinan dalam rencana ini.

Pertama, lanuut dia, relasi emosional, kawan atau lainnya. Kemungkinan kedua, tidak ada ASN di Pemkot Bogor yang dipercaya oleh wali kota, entah karena kinerja, etika atau perilaku.

Kemungkinan ketiga, masih kata Yus, terdapat orientasi politik dari kepala daerah terkait langkah memilih ASN dari luar daerah. Selain itu, opsi mendatangkan pegawai dari luar, sama saja mengkhianati SDM lokal.

“Saya bingung, masa iya tidak ada SDM lokal yang mumpuni dan mampu menjembatani orientasi politik wali kota,” ujar Yus, kepada dara.co.id, Selasa (29/09/2019).

Menurut Yus, kepala daerah memiliki keberpihakan yang konkret terhadap masyarakat lokal. Meskipun memilih ASN dari luar daerah tidak melanggar aturan, ia menilai ada etika yang kemudian disebut kebijakan lokal.

“Nah kalau kemudian kondisi begitu nanti yang lain juga bisa begitu,” kata dia.

Ia menjelaskan, terdapat dua imbas akibat langkah wali kota tersebut. Pertama, akan ada masalah psikologis dan bisa membuat ASN lokal tidak percaya kepada pimpinan.

Imbas kedua, bisa saja pejabat yang diimpor dari luar daerah di-bully ASN Kota Bogor. Impor ASN, menurut dia juga, seharusnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu, yang tidak dimiliki oleh daerah.

“Misalnya,  pemerintah mendatangkan ahli teknologi nuklir dan lingkungan hidup. Jangan sampai ada persepsi publik yang menyebut wali kota tak percaya dengan bawahannya,” ujarnya.***

Wartawan: Edwin Suwandana | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa
Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan
Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024
INKAI Garut Gelar Karate Championship 2024 Ajang Latihan Mental dan Pencarian Bibit Unggul
Masa Tenang di Garut, Paslon Ikut Tertibkan Alat Peraga Kampanye
Tenaga Pendidik Se-Jabar Akan Dilatih Jadi Guru Penggerak
Seorang Siswa Dianiaya Kakak Kelas, Pj Bupati Subang akan Pecat Oknum Kepsek dan Gurunya
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 18:52 WIB

Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024

Senin, 25 November 2024 - 16:49 WIB

Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan

Senin, 25 November 2024 - 16:35 WIB

Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024

Minggu, 24 November 2024 - 20:25 WIB

INKAI Garut Gelar Karate Championship 2024 Ajang Latihan Mental dan Pencarian Bibit Unggul

Minggu, 24 November 2024 - 20:03 WIB

Masa Tenang di Garut, Paslon Ikut Tertibkan Alat Peraga Kampanye

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB