Upaya meminimalisir korban bencana di Kota Bandung lanjutnya, Diskar PB menyosialisasikan mitigasi bencana. Sekarang kota ini akan membentuk tim satlak Pbagar penanganan bencana terintegras.
DARA | BANDUNG –Pemkot segera membentuk tim Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kota Bandung (Satlak PB), agar penanganan bencana terintegrasi. Satlak kini akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ketika masyarakat membutuhkan bantuan baik sosial maupun kebutuhan logistik.
Perangkat daerah yang bakal terliba, yakni Dinas Sosial Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis), Dinkes, DPU, Satpol PP, Bappelitbang, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung sekaligus Wakil Ketua Harian Satlak PB Kota Bandung, Dadang Iriana, menyebutkan, terbentuknya tim tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan kordinasi serta kolaborasi antar OPD supaya masyarakat terlindungi.
“Ini teknis. Sehingga, setiap OPD bekerja sesuai bidangnya. Menjadi satu sistem yang nanti outputnya bisa terintegrasi dengan cepat dan sesuai kebutuhan ketika ada bencana,” katanya, Rabu (20/11/2019).
Sebagai upaya meminimalisir korban bencana, lanjutnya, Diskar PB akan menyosialisasikan tentang mitigasi bencana, seperti gempa, banjir atau longsor. Pihaknya mendorong unsur kewilayah juga agar lebih mudah memberikan penyuluhan, mulai dari materi hingga prakteknya.
“Simulasi menjadi hal utama yang kita sampaikan. Nanti juga kita akan berikan tanda seperti jalur evakuasi sampai titik kumpul,” ujar Dadang.
Tentang pemanfaatan informasi menggunakan aplikasi,menurut Dadang, Bappelitbang memiliki Sistem Informasi Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana Kota Bandung (sitaruna.cityplan.id). Pada aplikasi tersebut terdapat informasi terkait resiko kebakaran, gempa, banjir, longsor hingga jalur evakuasi ketika terjadi bencana.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Firman Nugraha, mengaku, kewilayah sudah siap untuk mendapatkan ilmu mengenai kesiapan dalam penanggulangan bencana . Mulai dari evaluasi sampai pemberian bantuan logistik.
“Yang dibutuhkan itu ketika bencana menimpa, bantuan bisa disalurkan dengan cepat dan sesuai kebutuhan di lokasi kejadian,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan