DARA | SUKABUMI – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi mengklaim ketersediaan pangan aman selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020 Masehi di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Meskipun diakui, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Kepala Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring ke sejumlah pasar tradisional dan modern di wilayahnya. Baik ketersediaan pangan, bapokting, dan memantau harga-harga.
“Dalam pelaksanaan monitor ini kami membagi empat tim disebar ke sejumlah pasar tradisional dan modern. Kami tidak mau nejelang Ramadan tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Andri, Kamis (23/4/2020).
Dari hasil pantauan yang dilakukan Andri beserta tim, mengenai harga bapokting terbilang masih stabil. Walaupun ada kenaikan meski tidak begitu besar.
“Harga dari pantauan masih stabil, ada perbedaan harga paling sedikit. Antara pedagang yang berada di pasar depan dan pasar belakang. Lebih murah yang di belakang,” katanya.
Berdasarkan pantauan timnya, ada perbedaan harga seperti untuk bawang putih ada yang menjual Rp 36 ribu dan ada juga yang Rp 37 ribu per kilogram.
“Seperti harga daging ayam yang saat ini mengalami penurunan, ada yang dibandrol dikisaran Rp 28 sampai Rp 30 ribu per kilogram. Daging sapi saja yang mengalami kenaikan harga, mulai dari Rp 120 ribu sampai Rp 150 per kilogramnya,” ujarnya.
Untuk pangan jenis beras, kata Andri, masih aman untuk dua bulan ke depan. Apalagi beras yang masuk dari luar Kota Sukabumi mencapai 200 ton per harinya, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hanya 130 ton per hari. Sementara untuk per tahun kebutuhan mencapai 33 ribu ton.
“Dua bulan ke depan kami mendapat suplai dari luar Jawa Barat, sementara mulai dari bulan April, Kota Sukabumi mengandalkan dari Jawa barat, seperti Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Karawang. Karena selama April, daerah-daerah tersebut sedang menghadapi panen raya,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein