Beberapa alasan jadi faktor yang membuat pemudik di Jawa Barat banyak menggunakan motor. Salah satu faktornya jarak tempuh saat mudik yang tidak terlalu jauh.
DARA|- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mengatakan, kendaraan roda dua masih diminati sebagai moda transportasi mudi lebaran. Berdasarkan data, sebanyak 37 juta warga yang akan melakukan perjalanan mudik.
Adapun tujuan warga yang melakukan perjalanan mudik itu terdiri dari 47 persen di Jabar, 27 persen Jawa Tengah dan 10 persen.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Jawa Barat Agus Didik mengatakan, sebagian besar warga menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor untuk perjalanan mudik. Jumlahnya diprediksi mencapai 5,5 juta kendaraan.
Berdasarkan survei nasional, lanjut Agus, pilihan moda masyarakat dalam mudik 2024 tertinggi ialah kereta api dengan 39,32 juta, disusul bus 37,51 juta, mobil pribadi 35,42 juta.
“Namun untuk Jawa Barat, potensi pilihan modanya justru sepeda motor. Itu 5,5 juta atau 24,02 persen, mobil pribadi 4,5 juta atau 19,8 persen, kereta api 4,2 juta atau 18,63 persen, bus 3,8 juta atau 16,66 persen dan mobil sewa 2,1 juta atau 9,13 persen,” kata Agus di Gedung Sate, Bandung, Selasa (2/4/2024).
Karena itu, Agus mengimbau agar pemudik yang menggunakan motor untuk berhati-hati selama perjalanan, tidak membawa barang bawaan berlebih serta istirahat jika merasa kelelahan.
“Karena itu, kemarin kita menyampaikan untuk membantu mengimbau seluruh masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan roda dua tapi memakai angkutan umum. Kalaupun memakai motor, kita koordinasi dengan BMKG masih ada potensi rawan bencana hidrologis, jadi BMKG menyarankan berangkat pagi. Tolong dihimbau karena keselamatan itu tanggung jawab kita bersama,” papar Agus.
Agus mengungkapkan, beberapa alasan jadi faktor yang membuat pemudik di Jawa Barat banyak menggunakan motor. Salah satu faktornya jarak tempuh saat mudik yang tidak terlalu jauh.
“Pemudik motor paling banyak, itukan hasil survei ya karena mungkin itu jaraknya dekat misal ke Garut, Tasik dan sebagainya,” ujarnya.
Meski pemudik yang menggunakan sepeda motor masih yang tertinggi, namun Didik menyebut, jumlah masyarakat yang memiliki angkutan umum sebagai moda transportasi untuk mudik meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Itu berdasarkan hasil survei kita, tapi dibandingkan survei kemarin itu penggunaan angkutan umum meningkat, secara nasional kan bus nomor dua, artinya penggunaan angkutan umum mulai jadi pilihan,” jelas Agus.
“Kita juga menghimbau agar lebih menggunakan angkutan (umum), bus, kereta dan lain-lain. Kalau tidak tersedia angkutan umum, bisa juga sama-sama menggunakan angkutan sewa,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Jabar A Koswara menyatakan, Jabar menjadi wilayah tujuan pemudik terbanyak ke 3 setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu sebanyak 32,1 juta orang yang akan datang ke Jawa Barat dari total 193,6 juta pergerakan orang di masa mudik lebaran 2024 secara nasional.
“Jawa Barat juga akan menerima banyak pemudik dari seluruh Indonesia yang tentunya akan ada penambahan jumlah kendaraan yang berlalu lintas di Jabar. Terlebih mudik dengan menggunakan kendaran pribadi masih menjadi pilihan terbaik menurut masyarakat,” jelas Koswara.
Adapun puncak arus mudik tahun ini diprediksi akan terjadi pada tanggal 6 April 2024, sementara puncak arus balik terjadi pada 14 April 2024.
Editor: Maji