DARA | BANDUNG – Pemprov Jawa Barat menyiapkan anggaran Rp500 miliar pada tahun anggaran 2019 untuk meningkatkan sektor pariwisata. Ada 30 titik pariwisata yang akan direnovasi tahun ini mulai dari danau, air terjun, pantai dan hingga wisata kota.
“Hampir setengah triliun kami anggarkan di tahun ini khusus untuk perbaikan pariwisata,” kata gubernur seusai membuka Travelmart di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Jalan Dr Setiabudi, Bandung, Rabu (24/4/19).
Menurut dia, pariwisata akan menjadi wajah baru ekonomi di Jawa Barat. Pariwisata merupakan sektor yang paling realistis untuk dikembangkan karena daerah ini memiliki potensi alam dan budaya yang sangat besar.
Pihaknya sudah putuskan, wajah ekonomi Jabar adalah ekonomi pariwisata. “Kalau kita mau jadi negara pariwisata terbaik dan terindah di dunia pasti bisa dan sangat memungkinkan. Karena Tuhan YME sudah memberikan takdir alamnya begitu indah, tinggal peradaban manusianya yang mengolah keindahan ini menjadi kesejahteraan. Inilah alasannya,” ujarnya.
Setelah memasang target Jawa Narat sebagai provinsi wisata Indonesia, menurut dia, pihaknya atelah menyiapkan tiga langkah strategis. Pertama, memperbaiki akses dan infrastruktur ke potensi wisata.
“Jalannya diaspal lagi, infrastruktur lainnya dan promosinya. Kedua, di lokasi pariwisata kita sulap menjadi kualitas berkelas nasional atau dunia,” katanya.
Ketiga, yaitu menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pemprov Jawa Barat menargetkan tujuh daerah menjadi KEK dan dua di antaranya sudah siap, yakni di Kabupaten Pangandaran dan di Kabupaten Sukabumi.
“Inilah tiga strategi yang dalam waktu lima tahun akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi meningkat oleh pariwisata,” ujar gubernur.
Untuk mewujudkannya, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dalam pengelolaan pariwisata modern. Pihaknya punya keindahannya tapi manajemen belum maksimal maka harus ia tingkatkan.
“Untuk itu kami bekerja sama dengan STP untuk menjadi penasihat khususnya memberikan strategi bagaimana pengelolaan pariwisata melalui keahlian dan tim akademik dari STP,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan