DARA | BANDUNG – Pemprov Jawa Barat mengajak warganya menyampaikan aspirasi melalui aplikasi Warna Jabar yang baru diluncurkan. Masukan dari warga sangat penting guna memperbaiki kinerja Pemprov Jabar dalam pelayanan publik.
Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Jawa Barat Yuke Mauliani Septina, berharap warga dapat segera mengakses aplikasinya, karena pihkanya juga butuh informasi untuk perencanaan. “Sehingga bisa dibilang aplikasi ini bisa menjembatani komunikasi yang lebih intens dengan masyarakat,” katanya dalam Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, kemarin.
Aplikasi Warna Jabar atau Warga Merencana Jabar ini merupakan web aplikasi yang dikembangkan Bappeda untuk menyerap ide, gagasan, konsep, dan aspirasi warga mengenai pembangunan. Aplikasi ini merupakan upgrade dari SMS Jabar Membangun.
Aplikasi tersebut bisa diakses di alamat http://www.bappeda.jabarprov.go.id/warnajabar. Selain bebas memberikan pemikirannya, warga juga akan ditanya pendapatnya perihal infrastruktur jalan, layanan air bersih, pendidikan SMA/SMK, serta ruang publik yang diinginkan.
“Tidak banyak pertanyaannya bagi masyarakat. Kan harus simpel. Jadi hanya ada lima pertanyaan,” ujar dia.
Menurut Yuke, masukan dari Warna Jabar bisa dijadikan bahan pertimbangan Bappeda dalam merancang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) lima tahun.
Kemarin, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2018 sebagai produk RPJMD 2013-2018. RPJMD 2013-2018 diwarnai pergantian tiga kepala daerah. Pertama Ahmad Heryawan–Deddy Mizwar sebagai kepala daerah terpilih 2013, dilanjutkan Moch Iriawan sebagai penjabat, lalu Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum sebagai kepala daerah 2018-2023.
Menurut Yuke, banyak hal yang dikolaborasikan dari tiga pemimpin daerah tersebut agar sasaran dan target RPJMD tercapai. Banyak harapan masyarakat pada pemerintah Pemprov Jabar, baik dari segi infrastruktur, sosial maupun budaya.
“Pada intinya semua pembangunan diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat. Banyak hal yang mungkin nanti masyarakat peroleh untuk kesejahteraan maupun hal-hal yang lainnya,” katanya.
Menurut dia, lima tahun ke depan Jawa Barat harus bekerja keras menjawab berbagai tantangan, mulai dari pendidikan – gubernur ingin ada sekolah satu atap dari SD, SMP dan SMA/SMK dalam satu kawasan. Lalu dari segi kesehatan ada program Layad Rawat.
“Jadi masyarakat miskin tak perlu lagi mikir ongkos nggak perlu mikir lagi apa-apa lagi. Tim medis yang datang ke pasien, rujukannya manakala harus dibawa ke rumah sakit kita pun siap membawa,” ujarnya.
Selain itu, infrastruktur jalan juga menjadi pekerjaan cukup berat karena gubernur menargetkan 100 persen jalan mulus dalam lima tahun dengan konektivitas yang semakin baik. “Kami juga akan meneruskan lagi pembangunan bandara. Terus juga ada beberapa pembangunan besar seperti jalan tol dan pelabuhan. Mudah-mudahan akan terwujud lima tahun ini,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan