“Semoga semua yang dikontribusikan ini bisa dimanfaatkan secara optimal, untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat, itu yang penting,” kata ekda Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja.
DARA | BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menerima bantuan dari PT Migas Hulu Jabar (MUJ) sebesar Rp 1 miliar, untuk diserahkan kepada Jabar Quick Response dalam hal penanganan masalah virus corona (Covid-19).
Serah terima bantuan dari salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar itu, berlangsung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/3/2020).
Setiawan mengatakan, hingga kini Gubernur Jabar, Ridwan Kamil telah menempuh berbagai upaya dalam menangani pandemi global Covid-19 di Jabar.
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi dukungan dalam bentuk bantuan dari MUJ sebagai kepedulian yang diberikan kepada warga Jabar.
“Semoga semua yang dikontribusikan ini bisa dimanfaatkan secara optimal, untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat, itu yang penting,” kata Setiawan di sela penyerahan bantuan secara simbolis.
Dalam acara serah terima bantuan ini, Setiawan turut memaparkan perkembangan penyebaran virus SARS-CoV-2 itu di Jabar.
Data per Jumat, 27 Maret 2020 hingga pukul 11.00 WIB, terdapat 78 orang positif Covid-19 di Jabar. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya mencapai 578 orang, 463 di antaranya masih dalam proses pengawasan di rumah sakit. Adapun orang dalam pemantauan (ODP) totalnya mencapai 3.703 orang, 2.446 di antaranya masih dalam pemantauan.
Setiawan mengajak warga Jabar untuk disiplin mengikuti arahan pemerintah terkait upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya dengan melakukan social distancing atau jaga jarak.
“Kita harus disiplin diri. Karena salah satu penyelesaian yang cukup efektif yakni social distancing dengan jaga jarak atau di rumah saja untuk mencegah penularan,” ujar Setiawan.
Apabila ada warga yang bekerja di luar kota, Setiawan meminta agar mereka menahan diri untuk pulang kampung. Karena kepulangan mereka khususnya yang bekerja di DKI Jakarta, dinilai berpotensi besar untuk menularkan virus ke daerah.
“Jangan dulu mudik, jangan dulu piknik, jadi kebijakan bahwa kerja dari rumah ini jangan dimaknai bahwa seseorang bisa bebas pergi kemana saja (liburan). Justru harus menahan diri sampai dengan kondisi pulih,” terangnya.
Namun, lanjut dia, untuk yang sudah terlanjur pulang kampung, tolong mengisolasi diri dulu saja di rumahnya, sebelum nantinya harus memeriksakan diri. Tetapi untuk masa- masa di awal ini, diimbau mengisolasi diri saja di rumah masing-masing selama 14 hari.
Sementara itu, Direktur Utama PT MUJ, Begin Troys mengatakan, Corporate Social Responsibility (CSR) terkait Covid-19 tidak hanya sesuai arahan gubernur, tapi juga merupakan panggilan hati bagi MUJ untuk berkontribusi bersama Pemprov Jabar dalam menangani pandemi global ini.
Begin mentebut, PT MUJ telah menyiapkan dana CSR kurang lebih Rp 2 miliar untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar. Dia berharap, bantuan yang diberikan pihaknya bisa bermanfaat dalam menangani Covid-19.
“Harapannya, bantuan ini bisa dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin dengan hasil yang optimal, sesuai ketentuan yang ada,” ujar Begin.
Untuk diketahui, MUJ merupakan BUMD Jabar yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas dan jasa penunjang energi. Sebelumnya, MUJ juga telah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk penanganan Covid-19 kepada organisasi Jabar Bergerak.***
Editor: Muhammad Zein