“Kalau melihat situasi di pasar, barang-barang kebutuhan pokok, dua hari menjelang Ramadan, ketersediaan stok aman. Jadi kalau orang mencari barang, ada. Kalau harga, hampir semuanya stabil. Tidak ada yang naik,” kata Arifin Soedjayana.
DARA | BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan menjamin harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) stabil menjelang bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020 Masehi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar, Arifin Soedjayana menyatakan, pihaknya rutin mengecek stok dan harga kepokmas di sejumlah pasar rakyat di Jabar, terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Kalau melihat situasi di pasar, barang-barang kebutuhan pokok, dua hari menjelang Ramadan, ketersediaan stok aman. Jadi kalau orang mencari barang, ada. Kalau harga, hampir semuanya stabil. Tidak ada yang naik,” kata Arifin, Rabu (22/4/2020).
Harga kepokmas di lima pasar rakyat di Kota Bandung, Pasar Kiaracondong, Pasar Baru, Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, dan Pasar Andir masih stabil di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya.
Harga beras IR 64 Rp 10.000-12.000 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000-13.500 per liter, telur ayam broiler Rp 24.000-26.000 per kilogram, bawang merah Rp 40.000-58.000 per kilogram, dan daging ayam broiler Rp 25.000-30.000 per kilogram.
“Hanya dua yang menjadi perhatian. Gula pasir yang berada dikisaran Rp 17.000-18.000 per kilogram dan bawang putih yang berada dikisaran Rp 40.000 per kilogram,” jelasnya.
Arifin menyebut, impor gula kristal putih masih bertahap ke Indonesia. Sehingga, stoknya memang ada namun tidak berlebihan. Dua hari jelang Ramadan, stoknya pun masih aman dan terkendali.
Dirinya pun mengatakan, bantuan sosial (bansos) total senilai Rp 500 ribu dari Pemprov Jabar menjadi salah satu faktor pendorong stabilitas harga kepokmas di pasar rakyat. Sebab, bansos yang berupa bantuan pangan non tunai melibatkan pedagang pasar rakyat, dan dibeli dengan harga acuan.
“Ada unsur bahan sembako (dalam bansos). Dari gula, beras, minyak, dengan harga acuan. Pasti stabil dengan harga itu. Pasar dilibatkan, harga ditekan dengan harga acuan,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein