DARA | PURWAKARTA — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan objek wisata Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta segera direvitalisasi tahun ini. Penataan Waduk Jatiluhur merupakan komitmen dalam mewujudkan daerah sebagai provinsi pariwisata.
Harapannya, wajah Waduk Jatiluhur yang baru bisa menarik lebih banyak wisatawan dan menjadi objek wisata baru. “Ke depan Jatilihur akan ramai dan penuh kegiatan positif. Jabar provinsi pariwisata ini komitmen saya, kita akan tata ulang dan penambahan wisata baru di beberapa titik,” katanya, saat meninjau sejumlah titik di Waduk Jatiluhur, kemarin.
Yang istimewa dari rencana revitalisasi itu, menurut dia, adalah pembangunan masjid terapung di tengah waduk yang didesain olehnya. Wisatawan pun mendapat opsi baru untuk beribadah di tengah waduk dengan lebih dulu menggunakan perahu.
“Sehingga orang kalau mau sembahyang ada dua pilihan, bisa di darat atau di air menggunakan perahu dulu,” ujar.
Di kawasan Pamundingan yang masih berada di area Waduk Jatiluhur, juga akan dibangun hotel dengan konsep terapung. Hotel tersebut akan berdiri di atas pelampung besar mengikuti kondisi permukaan air yang sudah dijamin keamanannya.
“Hotelnya yang khas Jatiluhur jadi tidak berada di darat. Tapi di air pakai pelampung. Pada saat permukaan air naik di sekitar bulan Januari sampai Mei, dia ikut naik. Pada saat air menyusut atau musim kemarau, juga ikut turun. Tidak ada masalah, (juga) dengan akses 20 menit dari area masuk,” ujarnya.
Selain itu, lapak pedagang juga akan dipindahkan ke kawasan yang lebih baik. Relokasi pedagang ini dipastikan tidak akan merugikan pedagang melainkan bertujuan untuk meningkatkan penghasilan para pedagang.
Penataan Waduk Jatiluhur tahap satu untuk sementara akan menggunakan lahan milik Perum Jasa Tirta (PJT) II. Saat ini proyek penataan seluruh kawasan menjejak proses Detail Engineering Design (DED) dengan perkiraan anggaran Rp20 miliar hingga Rp30 miliar tiap titik. Penataan kawasan juga telah disepakati bersama pihak pengelola Waduk Jatiluhur.***
Editor: Ayi Kusmawan