Pendakian Gunung Guntur Ditutup Akibat Kebakaran

Sabtu, 26 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Api dari kebakaran Gunung Guntur terlihat dari permukiman penduduk di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Jumat (25/10/2019) malam. Foto: dara.co.id/Beni

Api dari kebakaran Gunung Guntur terlihat dari permukiman penduduk di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Jumat (25/10/2019) malam. Foto: dara.co.id/Beni

Kebakaran di puncak Gunung Guntur belum bisa padam. Karena itu, pendakian ditutup sementara. Upaya pemadaman terkendala terjalnya medan menuju puncak gunung dan angin sangat kencang.

 

 

DARA | GARUT – Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di sejumlah gunung di  Kabupaten Garut, Jawa Barat. Salah satunya di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler.

Akibat kebakaran hutan, BKSDA Wilayah V Garut menutup sementara pendakian ke Gunung Guntur, karena yang terbakar berada di sekitar puncak Gunung Guntur.

Kasi KSDA Wilayah V Garut, Dody Arisandi, menuturkan, penutupan pendakian ke Gunung Guntur dilakukan sampai dinyatakan aman. Hingga kini, asap dan api masih terlihat di Gunung Guntur.

“Kami kesulitan memadamkan api karena lokasi kebakaran ada di puncak. Sebelumnya pernah terjadi kebakaran tapi di pinggir-pinggirnya. Untuk di puncak baru yang pertama,” kata Dody saat dihubungi, Sabtu (26/10/2019).

Dody menyebut, hingga kini petugas masih berupaya memadamkan api. Akses yang jauh menyulitkan petugas untuk membawa peralatan pemadaman.

“Sumber air juga susah di atas sana. Angin kencang membuat api mudah merembet,” ucapnya.

Luas areal yang terbakar, Dody belum bisa memastikan. Penyebab kebakaran pun belum diketahui, kemungkinan karena cuaca yang sangat panas.

Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, selain Gunung Guntur selama sepekan ini ada empat gunung lain yang terbakar. Selain itu ada tiga hutan yang juga terbakar.

“Ada Gunung Haruman, Gunung Putri, Gunung Cikuray, dan Gunung Karacak. Kalau hutan di Pamulihan, Sancang Cibalong, dan Malangbong,” kata Tubagus.

Rata-rata kebakaran terjadi karena cuaca di Kabupaten Garut yang sangat panas. Suhunya bisa mencapai 29 derajat sampai 32 derajat celcius. Padahal biasanya suhu di Garut di kisaran 23 derajat celcius.***

Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah
Kadis Perkim Dampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Tinjau Dampak Bencana Lapang Cangehgar
Dinas PU Kabupaten Sukabumi Siapkan Normalisais Sungai
Ini Yang Dibahas Wali Kota Sukabumi dengan DPRD Saat Coffe Morning
Bupati Sukabumi Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi Tentang Raperda Pajak dan Retribusi Daerah
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Rabu, 16 April 2025 - 12:14 WIB

Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR

Selasa, 15 April 2025 - 17:58 WIB

Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian

Selasa, 15 April 2025 - 17:42 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah

Senin, 14 April 2025 - 17:19 WIB

Kadis Perkim Dampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Tinjau Dampak Bencana Lapang Cangehgar

Berita Terbaru

Wabup Asep Ismail bersama ASN tengah mencabut rumput di Plasa Mekar Sari-Ngamprah (Foto: Istimewa)

BANDUNG UPDATE

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 Apr 2025 - 17:32 WIB