Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Jawa Barat melakukan sejumlah langkah antisipasi memasuki musim kemarau tahun ini.
DARA | BANDUNG – Berdasarkan rilis dari Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Agustus di sebagian besar zona musim di Indonesia dan cenderung lebih basah (di atas normal) dari rata-rata tahun sebelumnya.
Manajer Junior Humas dan Kesekretariatan Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Sri Hartati mengatakan, pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan.
“Saat ini pendistribusian air minum kepada masyarakat di wilayah pelayanan selatan, timur dan utara, secara umum masih relatif aman,” kata Sri saat dihubungi via telepon selulernya, Selasa (12/8/2020).
Sri menjelaskan, kondisi kapasitas air baku, dari hulu Sungai Citarum pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikoneng, relatif stabil untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Ciparay, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek dan sekitarnya.
Sementara itu, lanjut dia, ketersediaan kapasitas air baku dari Sungai Cisangkuy yang menjadi sumber air Perumda Air Minum Tirta Raharja untuk melayani masyarakat di wilayah pelayanan selatan dan sekitarnya, mulai terjadi penurunan dan fluktuasi kapasitas.
“Untuk itu, dimohon kepada pelanggan di wilayah Soreang, Banjaran, Katapang, Kutawaringin dan sekitarnya, agar mulai menyiapkan penampung air yang cukup, khususnya untuk mengantisipasi ketidak ketersediaan air minum di saat pengaliran dari perpipaan Perumda mengalami fluktuasi atau terhenti pengalirannya di rumah pelanggan,” imbaunya.
Sri melanjutkan, pendistribusian air kepada masyarakat di wilayah utara saat ini dilakukan dari sumber air Sungai Cimahi untuk pelanggan di Kota Cimahi, Cisarua dan sekitarnya masih relatif aman.
Meskipun demikian, kata dia, pelanggan di wilayah utara disarankan untuk mulai melakukan antisipasi dengan menyediakan tempat penampungan air menjelang musim kemarau, mengingat penurunan kapasitas sumber air di wilayah utara pada musim kemarau bisa turun lebih dari 50 persen kapasitas.
“Saat ini Perumda Air Minum Tirta Raharja melakukan berbagai upaya antisipasi pada sistem produksi, distribusi dan instrumen lainnya pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan melakukan pendistribusian dan pemeliharaan pada seluruh sistem produksi dan jaringan perpipaan secara periodik sebagai kegiatan rutin,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan, mengingat adanya Pandemi Covid-19, relatif berdampak terhadap aktivitas operasional serta perlu dilakukan antisipasi terhadap risiko dan kondisi kesehatan petugas operasional Perumda Air Minum Tirta Raharja dalam menangani persoalan di lapangan, sehingga aktivitas pemeliharaan dan pemeriksaan teknis dilakukan secara cepat, efektif, dan efisien dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Upaya optimalisasi pelayanan di Perumda Air Minum Tirta Raharja kepada pelanggan, bila kapasitas sumber air menurun pada musim kemarau dilakukan dengan melakukan rekayasa jaringan pipa distribusi, monitoring tekanan air untuk menjaga kontinuitas pengalihan, dan mobilisasi enam unit armada tangki secara gratis kepada masyarakat pelanggan yang tidak mendapat air,” jelasnya.***
Editor: denkur