Pembangunan ekonomi sangat bergantung kepada pembangunan infrastruktur. Diharapkan, pemerintah segera menerbitkan obligasi daerah untuk mengakselerasi pembangunan tersebut.
DARA | BANDUNG – Penerbitan obligasi daerah di Amerika Serikat mampu menghimpun dana masyarakat hingga Rp53.600 triliun. Itu, karena membangun infra strukturnya dari dana masyarakat.
“Jadi bangun infrastrukturnya dari dana masyarakat. Kalau hanya menunggu APBD, APBN, bisa 50 tahun baru terbangun,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat, Tatan Pria Sudjana, di Bandung, tempo hari, dilansir jabar.go.id.
Karena itu, lanjut dia, Kadin Jawa Barat, mendorong penerbitan obligasi daerah terutama di Provinsi Jawa Barat. Obligasi tersebut untuk mengakselerasi pembangunan demi terwujudnya kemandirian bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Tatan Pria menyebutkan, pembangunan ekonomi sangat bergantung dengan pembangunan infrastruktur. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah segera menerbitkan obligasi daerah untuk mengakselerasi pembangunan khususnya di bidang infrastruktur.
“Infrastruktur sangat penting untuk menambah daya saing dan pertumbuhan ekonomi sehingga mampu membangun nilai-nilai kompetisi,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut dia, dengan penduduk yang besar, tidak kesulitan untuk menghimpun dana segar yang signifikan. Ia mencontohkan sejumlah negara yang berhasil menerbitkan obligasi daerah seperti Korea Selatan dan Jepang.
“Masyarakat kita memberikan potensi yang besar jika pemerintah. Jadi merilis obligasi daerah,” katanya
Sebelumnya, Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, menargetkan penerbitan obligasi daerah bisa dilakukan secepatnya. Bahkan, tahun ini pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri telah melakukan asistensi terhadap pemerintah daerah yang berencana menerbitkan obligasi.***
Editor: Ayi Kusmawan