“Kenaikan harga tiket, semata-mata untuk membatasi jumlah pengunjung. Ini salah satu antisipasi kita (pemda) supaya pengunjung tidak membludak,” ujar Aa Umbara.
DARA | BANDUNG – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna meminta agar para pengelola wisata di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat memahami kondisi yang dihadapi pemerintah daerah saat pandemi Covid-19. Permintaan pengelola wisata untuk menurunkan harga tiket yang dipandang mahal oleh pengunjung, seharusnya disikapi dengan bijak.
“Kenaikan harga tiket, semata-mata untuk membatasi jumlah pengunjung. Ini salah satu antisipasi kita (pemda) supaya pengunjung tidak membludak,” ujar Umbara, usai Diskusi tentang Kepariwisataan Dimasa Pandemi Covid-19 di Kampung Daun, Jalan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, KBB, Selasa (25/8/2020).
Umbara mengkhawatirkan, jika pengunjung tidak dibatasi, maka bisa berimbas pada penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, menaikan tiket masuk ke tempat wisata merupakan salah satu upaya membatasi pengunjung.
Untuk menghindari merebaknya virus tersebut, Pemda KBB jauh-jauh hari telah menerapkan pembatasan pengunjung wisata hanya 50 persen dari jumlah biasanya. Namun apabila kondisi telah normal kembali, harga tiket bisa diturunkan lagi.
Terkait keluhan pengelola wisata, omzet menurun tajam, Umbara minta mereka bersabar. Ia meminta para pengelola wisata, untuk bisa memahami kondisi tersebut.
“Sebenarnya kondisi wisata di Lembang masih termasuk bagus dibanding dengan yang lain. Pasti tidak akan normal 100 persen dimasa pandemi ini,” ucapnya.
Pemda pun sejak pandemi menghadapi tantangan tersendiri untuk urusan PAD. Target PAD Rp611 miliar dari keseluruhan sektor pendapatan, hanya tercapai antara 60-70 persen.
“Yang kita perlukan saat ini adalah kebersamaan. Semua harus kompak biar kondisi kembali normal,” tegas Umbara.***
Editor: Muhammad Zein