“Setiap pengelola tempat wisata wajib menerapkan dan meningkatkan protokol kesehatan. Apalagi dari hasil kegiatan rapid test di Rest Area Seger Alam, Jumat (26/6/2020) kemarin terdapat sembilan orang yang hendak berwisata ke kawasan Puncak, Cianjur reaktif berdasarkan hasil rapid test,” kata Tedy Artiawan.
DARA | CIANJUR – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta seluruh pengelola tempat wisata di wilayah itu meningkatkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan, mengatakan peningkatan protokol kesehatan di era new normal di lokasi tempat wisata dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
“Setiap pengelola tempat wisata wajib menerapkan dan meningkatkan protokol kesehatan. Apalagi dari hasil kegiatan rapid test di Rest Area Seger Alam, Jumat (26/6/2020) kemarin terdapat sembilan orang yang hendak berwisata ke kawasan Puncak, Cianjur reaktif berdasarkan hasil rapid test,” kata Tedy, kepada wartawan, Senin (29/6/2020).
Tedy mengungkapkan, pemeriksaan rapid test di tapal batas Cianjur dengan Kabupaten Bogor itu akan rutin digelar, terutama saat akhir pekan.
“Akhir pekan kawasan Puncak, Cipanas sudah kembali ramai di kunjungi wisatawan. Tentunya kami juga harus lebih meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya temuan kasus di lokasi wisata,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dari beberapa pelaksanaan rapid test, lanjut Tedy, sejumlah orang yang reaktif berdasarkan hasil rapid test merupakan orang tanpa gejala (OTG).
“Kami mengimbau agar wisatawan yang hendak berwisata ke kawasan Cianjur agar dalam kondisi sehat dan mematuhi setiap aturan yang diterapkan sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.***
Editor: Muhammad Zein