Keberhasilan Subang dalam produksi padi harus dibarengi dengan upaya mempertahankannya agar tetap mampu menjadi jawara penghasil padi tingkat nasional.
DARA | SUBANG – Bupati Subang, H Ruhimat menyambut hangat kunjungan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat, MSi, dan Sekretaris Satgas Pemilihan Ekonomi Jabar, Ipong Witono.
Para tamu disambut di halaman belakang pendopo Rumah Dinas Bupati Subang, Kamis kemarin, (1/10/2020).
Ir Dadan Hidayat mengatakan, kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Kang Jimat sekaligus mengenalkan teknologi intensifikasi pertanian.
Dadan Hidayat juga menyampaikan selamat kepada Kabupaten Subang yang mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pertanian atas raihan produksi padi terbesar ke-3 Nasional.
“Tentunya keberhasilan tersebut harus dibarengi dengan upaya-upaya mempertahankan produksi beras agar tetap mampu menjadi jawara penghasil padi di tingkat nasional,” ujarnya.
Menurut Dadan Hidayat setidaknya ada tiga pilar dalam ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.
Pilar pertama, ketersediaan pangan menggambarkan bagaimana suatu sistem pertanian dapat menyediakan kebutuhan pangan masyarakat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil panen dapat dengan menggunakan metode jamu organik Biogro. Terlebih pertanian ke depan akan lebih banyak menggunakan teknologi.
Sooriya Murthy, pencipta metode jamu organik Biogro yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, dengan metode jamu organik Biogro membuat proses pembibitan petani sedikit berubah, terutama dalam perendaman bibit.
Sebelumnya, bibit hanya direndam dalam hitungan jam. Jika menggunakan metode jamu organik Biogro, bibit harus direndam selama tiga hari tiga malam.
Menurut Sooriya Murthy, hasil panen dalam satu hektar di Thailand bisa mencapai 10 ton. Sedangkan di Vietnam 14 ton. Lalu kenapa Indonesia tidak bisa? Diharapkan Subang dapat menjadi Kabupaten terbesar penghasil beras tahun mendatang. Terlebih secara global, saat ini krisis pangan sudah membayangi negara negara karena pandemi.
Ipong Witono, selaku Sekretaris Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar mengatakan, ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas pemulihan ekonomi karena pertanian mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Saat semua sektor terpukul pandemi, pertanian justru mengalami peningkatan sebesar 7,64 persen.
Kang Jimat dalam pertemuan tersebut menyampaian terimakasih kepada para tamu seraya meminta dukungan terkait akan di bangunnya lokasi food estate di Kabupaten Subang.
Soal penggunaan teknologi, kata Kang Jimat, akan sangat berguna apabila dipergunakan secara tepat, sehingga minta pendampingan dari penyuluh apabila akan menerapkan teknologi pertanian kepada para petani.
Kang Jimat langsung memerintahkan Plt Kepala Dinas Pertanian yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang untuk melaksanakan uji coba.
Kang Jimat meminta para PPL yang berjumlah 172 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Subang, agar memiliki demplot ujicoba di wilayah kerjanya masing-masing minimal seluas 1 hektar.
Selain itu memerintahkan kepada seluruh UPTD Dinas Pertanian Kabupaten Subang untuk mengelola demplot masing-masing seluas 1 hektar.***
Edutor: denkur