Pengrajin Kaki Palsu Hasilkan Omzet Rp20 Juta

Senin, 12 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Hal ini tampak dalam usaha pembuatan kaki palsu di Jalan AH Nasution RT 01/01, Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. 


DARA | BANDUNG – Para pekerja yang berada di tempat ini memiliki keterbatasan fisik, namun semangatnya sangat kuat. Bahkan, dalam satu hari bisa memproduksi 4-5 kaki.

“Sehari itu tergantung permintaan. Kalau banyak, 1 bulan bisa mencapai 100 kaki. Sehari juga 4-5 kaki selesai dikerjakan,” kata pemilik pembuatan kaki palsu, Dadan Hernawan, Senin (12/10/2020).

Tempat usahanya kini mempekerjakan tujuh orang. Dan bisa menghasilkan sekitar Rp20 juta per bulan. Untuk bahan, dia mengaku tak khawatir, lantaran bahan spons di kawasan Cibaduyut sering digunakan dalam bahan sepatu.

“Bahannya itu gampang di Cibaduyut itu spons. Ini jelas tidak ada produk luar,” klaimnya.

Sedangkan soal harga, Dadan mengaku bisa dinegosiasikan. Karena dirinya melihat latar belakang keadaan pemesan.

“Harganya gantung bahan. Standarnya Rp4 juta. Kalau saya jual itu seperti orangnya mampu harganya ya pas secukupnya. Jika keadaan tidak cukup ya. kita berikan dibawah (standar harga),” ungkap dia.

Di kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menekankan, pihaknya sangat mendukung pengrajin usaha kecil menengah (UKM) dalam bidang pembuatan kaki palsu. Pasalnya, dengan pegawai yang memiliki keterbatasan fisik, bisa menjadi sumber penghidupan.

“Mudah-mudahan nanti apa yang Pemkot Bandung bisa bantu, kita akan berikan. Pemkot Bandung sangat mendukung UKM yang kreativitas. Pastinya kita akan bantu pemasarannya membuat katalog atau brosur yang bisa dititip rumah sakit atau apapun. Mungkin saja ada beberapa masyarakat yang dapat musibah, kalau ternyata diberi informasi tempat ini ada alat bantu yang diberikan bisa aktivitas normal kembali,” bebernya.

Yana sangat mendukung karena usaha tersebut juga sebagai ruang untuk membuka lapangan pekerjaan. Pemkot Bandung pun mengapresiasi atas kegigihan para pelaku usaha tersebut. Pasalnya, dengan keterbatasan fisik, namun semangatnya masih kuat.

“Tadinya yang kerja di sini juga membeli alat bantu. Ternyata bisa direkrut dan bisa membantu juga dengan keahliannya,” imbuh Yana.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Satpol PP Bandung Barat  Patroli Cipta Kondisi di Wilayah Padalarang dan Ngamprah, Daerah Rawan Macet
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 28 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 28 Februari 2025
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:38 WIB

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB