Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berencana membuka layanan UTD satelit di wilayah Cianjur selatan.
DARA – Pembukaan layanan itu untuk memenuhi ketersediaan stok darah di Kabupaten Cianjur yang kebutuhannya terus mengalami peningkatan.
Kepala UTD PMI Kabupaten Cianjur, dr Sanny Sanjaya, mengatakan sudah berkomunikasi dengan pemerintah setempat terkait rencana tersebut.
Namun pihaknya, lanjut Sanny, masih menunggu kepastian kapan rencana itu akan direalisasikan.
“Iya betul, kami sudah mengajukan untuk membentuk layanan UTD PMI Satelit agar ketersediaan stok darah di Cianjur tetap terpenuhi. Bupati dan Wakil Bupati Cianjur sudah sangat merespon baik, tinggal menunggu realisasinya saja,” kata Sanny, kepada wartawan, Rabu (2/6/2021).
Rencananya UTD PMI Satelit, kata Sanny, akan berdiri di Rumah Sakit Pagelaran yang lokasinya dinilai startaegis berada di tengah-tengah antara Cianjur kota dengan Cianjur selatan.
Sanny mengungkapkan, keberadaan UTD PMI Satelit di Cianjur selatan sangat penting untuk mengakomodir para sukarelawan atau pendonor darah yang ada di wilayah itu.
“Kami prediksi masyarakat di wilayah Cianjur selatan dapat membantu ketersediaan sekitar 500 labu dalam setiap bulannya. Ini sangat baik untuk menjamin ketersediaan darah di Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Disebutkan Sanny, UTD PMI Kabupaten Cianjur yang masuk dalam klasifikasi UTD kecil menjadi pengahasil darah dengan kualitas terbaik di Jawa Barat.
“Saat ini kami telah didukung sarana prasarana yang layak dan mumpuni, termasuk sumber daya manusia yang telah terlatih dan profesional sehingga bisa mengolah darah yang sangat berkualitas,” ujarnya.
Sebelumnya, ketersediaan Stok darah di unit transfusi darah (UTD) PMI dan sejumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat di masa pandemi Covid-19 saat ini semakin minim.
Minimnya ketersediaan darah itu, di antaranya akibat adanya kekhawatiran dari para sukarelawan atau pendonor akan terpapar Covid-19 serta adanya pemberlakuan pembatasan bagi masyarakat yang diterapkan pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
Kepala UTD PMI Kabupaten Cianjur, dr Sanny Sanjaya, mengatakan kebutuhan darah di Kabupaten Cianjur mencapai 1500 labu per bulan. Bahkan, jumlah itu bisa lebih hingga mencapai 2000 labu per bulan saat permintaan pasien meningkat.
“Saat ini baru dapat terpenuhi sekitar 1000 labu per bulan. Kondisi ini juga tak lepas dari situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Banyak sukarelawan atau pendonor yang khawatir terpapar saat melaksanakan donor darah serta adanya penerapan pembatasan masyarakat, seperti berkerumunan sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19,” kata Sanny.***
Editor: denkur