DARA | MAJALENGKA – Seiring banyaknya industri yang hadir di Kabupaten Majalengka, pemerintah siap membangun sebuah tempat untuk melatih para calon pekerja atau biasa disebut Balai Latihan Kerja (BLK).
Hal ini diungkapkan Plt. Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Pihaknya mengatakan, pemerintah Kabupaten Majalengka akan segera membangun Balai Latihan Kerja (BLK). Tujuannya agar para calon pencari kerja di Kota Angin memiliki kemahiran atau keterampilan sesuai bidang masing-masing untuk memudahkan mereka masuk kerja seperti yang diinginkannya.
“Saat ini banyak angkatan kerja lulusan SMP dan SMA sederajat, sementara persaingan dunia usaha cukup ketat. Banyak diantara mereka akhirnya tidak diterima di pasar kerja, karena kompetensi yang dibutuhkan perusahaan tidak sesuai dengan pencari kerja. Sementara, saat ini pabrik-pabrik terus bermunculan di wilayah Majalengka.” ungkapnya, Kamis (18/10/2018).
Karna menambahkan pemerintah akan berupaya memfasilitiasi para pencari kerja, agar mereka memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.
Solusinya antara lain adalah menghadirkan BLK agar pencari kerja terlebih dulu dilatih sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga ketika mereka melamar pekerjaan bisa langsung diterima karena kompetensinya jelas sesuai kebutuhan perusahaan.
“Nantinya akan banyak pelatihan yang disediakan dan kemungkinan akan mengadopsi negara-negara maju, misalnya program yang disediakan meliputi in house training dan on the job training untuk kejuruan, mesin industri, elektronika industri mekatronika dan sebagainya.” ujarnya.
Dengan mengikuti program tersebut, lanjut Karna, peserta dibekali pelatihan dengan kompetensi untuk mengantisipasi perubahan teknologi dan kualifikasi pekerjaan yang berubah cepat. Lepas diklat mereka akan memiliki sertifikas khusus, sehingga kompetensinya akan dihargai dengan jelas dan legal.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Majalengka Ahmad Suswanto mengatakan, di Kabupaten Majalengka sebetulnya pernah memiliki BLK namun itu milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tempatnya di Blok Sabeulah, Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong.
“BLK tersebut dinilai kurang memadai karena fasilitasnya sangat terbatas disamping tenaga pengajarnya juga tidak tersedia hingga akhirnya BLK terbengkalai.” ungkapnya. ***