Penyakit Kusta, Kabupaten Cirebon Urutan ke Empat di Jawa Barat

Selasa, 17 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana (Foto: Bambang Setiawan/dara.co.id)

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana (Foto: Bambang Setiawan/dara.co.id)

Kabupaten Cirebon urutan ke empat di Jawa Barat soal jumlah penderita kusta. Kini mencapai 204 orang. Lalu, apa yang harus dilakukan?


DARA | CIREBON – “Penderita kusta di Kabupaten Cirebon, sebagian besar berada di tiga kecamatan, yaitu Losari, Asjab dan Kecamatan Kapetakan,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, Senin (17/11/2020)
Menurutnya, berdasarkan prevalensi, urutan ke empat tersebut setelah Kabupaten Karawang, Indramayu dan Subang. Dengan jumlah penduduk sebanyak 2.177.065 pada tahun 2019, total sudah 204 kasus kusta ditemukan. Artinya, hampir di setiap dua desa terdapat satu kasus.
Sedangkan untuk proporsi kasus pada anak, sebesar 746 atau ada 15 kasus. Lalu proporsi cacat tingkat Il, sebesar 1146  atau ada 22 kasus.
“Ini menunjukan penularan kusta masih berlangsung dan ada keterlambatan dalam deteksi dini kasus,” ujar Nanang.
Sejauh ini, layanan kusta hanya dilakukan oleh petugas kusta Puskesmas dan belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam program lain. Berdasarkan data, hanya 534 pengelola program P2 kusta telah terlatih dalam pengendalian kusta. Sementara frekuensi dan kualitas supervisi serta keterlibatan masyarakat, masih rendah.
“Persoalannya karena belum ada kegiatan yang dirancang dengan baik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Ini dapat mengakibatkan tingginya stigma, keterlambatan dalam deteksi dan rendahnya kepatuhan berobat,” jelas Nanang.
Nanang menilai, perlu adanya upaya mempercepat penemuan kasus dan menghentikan transmisi kusta. Hal itu sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh WHO dalam eliminasi kusta. Kegiatan di Sulawesi Utara beberapa waktu lalu, merupakan penguatan sistem kesehatan untuk program P2 Kusta di Puskesmas. Hasilnya, bisa peningkatan penemuan kasus baru dan juga memotivasi pengelola program P2 Kusta Puskesmas.
“Ada strategi lain yang digunakan di Sulawesi Utara yaitu pembentukan Desa Sahabat Kusta (DESAKU) di Kabupaten Minahasa. Kami adopsi di Kabupaten Cirebon saat ini. Tujuannya membangun lingkungan masyarakat yang inklusif untuk mendukung pengurangan stigma. Program ini juga mencegah diskriminasi pada pasien kusta dan orang yang pernah menderita kusta (OYPMK),” ujarnya.
Namun lanjut Nanang, program DESAKU, Resiko yang dihadapi adalah naiknya kusta di tiga wilayah Kecamatan tersebut. Hal itu karena tracing akan terus dilakuka. Tetapi dengan kegiatan itu, bisa mencegah penularan secara dini dan pencegahan ke cacatan apabila ada masyarakat yang terlambat diketahui.
“Penderita kusta itu kan kemungkinannya mereka tidak paham menderita kusta. Ada juga yang malu kena penyakit  kusta tapi enggan memeriksakan diri. Selama ini masih ada anggapan kusta adalah kutukan, padahal sebetulnya bisa disembuhkan. Dengan pengobatan rutin minimal satu tahun, insya allah bisa sembuh, dan semuanya gratis,” kata Nanang.***
Editor: denkur

Berita Terkait

Bupati Sukabumi Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi Tentang Raperda Pajak dan Retribusi Daerah
Simak Nih, Empat Dalang dari Generasi Ketiga Tampil di Satu Pagelaran Wayang Golek
Begini Suasana Layanan Publik di Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga
Bupati Cirebon Guncang Publik, Begini Ceritanya
Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga
Begini Respons Gubernur Jabar Terkait Rudapaksa di RSHS Bandung
Halalbihalal Paguyuban Pasundan, KDM: Momentum Tingkatkan Spirit Kebudayaan
Antrean di Samsat Soreang Membludak, Begini Keluhan Warga
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 15:20 WIB

Bupati Sukabumi Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi Tentang Raperda Pajak dan Retribusi Daerah

Senin, 14 April 2025 - 00:03 WIB

Simak Nih, Empat Dalang dari Generasi Ketiga Tampil di Satu Pagelaran Wayang Golek

Minggu, 13 April 2025 - 23:37 WIB

Begini Suasana Layanan Publik di Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga

Minggu, 13 April 2025 - 22:41 WIB

Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga

Sabtu, 12 April 2025 - 20:03 WIB

Begini Respons Gubernur Jabar Terkait Rudapaksa di RSHS Bandung

Berita Terbaru